Google Meningkatkan Mesin Pencariannya Dengan Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) Seperti ChatGPT

- Selasa, 30 Mei 2023 | 16:19 WIB
Google Bard atau mesin pencarian Google yang mengadopsi kecerdasan buatan (AI) (Sumber : blog.google)
Google Bard atau mesin pencarian Google yang mengadopsi kecerdasan buatan (AI) (Sumber : blog.google)

TiNewss.Com -- Sebagai respons terhadap ancaman terbesar pada posisi Google sebagai gerbang utama internet, Google mengungkapkan rencananya untuk menyuntikkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih ke mesin pencari mereka.

 Pendekatan Google dengan menyuntikan teknologi AI ini mengutamakan keseimbangan, tujuannya adalah tetap inovatif sambil mempertahankan reputasi sebagai penyedia hasil pencarian yang dapat diandalkan.

Google, yang dimiliki oleh Alphabet Inc., telah menguji chatbot percakapan bernama Bard yang menggunakan teknologi generative AI, yang juga digunakan oleh ChatGPT.

Hingga saat ini, Bard hanya tersedia bagi mereka yang diterima dari daftar tunggu. Namun, pada hari 11 Mei 2023, Google mengumumkan bahwa Bard akan tersedia untuk semua orang di lebih dari 180 negara dan dalam banyak bahasa selain Bahasa Inggris.

Baca Juga: Apa Pengertian GPT Pada Teknologi ChatGPT dari OpenAI? Berikut Ulasannya

Ekspansi Bard dalam bahasa multibahasa akan dimulai dengan Bahasa Jepang dan Korea sebelum ditambahkan sekitar 40 bahasa lainnya.

Google kini siap menguji kecerdasan buatan dengan mesin pencarinya yang selama 20 tahun terakhir telah menjadi sinonim dalam mencari informasi di internet.

Teknologi kecerdasan buatan atau AI juga akan diterapkan pada Gmail Google dengan opsi "Bantu Saya Menulis" yang menghasilkan balasan email panjang dalam hitungan detik, serta alat pengedit foto bernama "Editor Ajaib" yang secara otomatis memperbaiki gambar.

Transisi ke kecerdasan buatan akan dimulai dengan hati-hati pada mesin pencari yang merupakan inti dari Google. Pendekatan hati-hati ini mencerminkan upaya Google dalam menjaga keseimbangan antara tetap menjadi yang terdepan sambil mempertahankan reputasi dalam memberikan hasil pencarian yang dapat diandalkan.

Reputasi tersebut dapat terancam oleh kecenderungan kecerdasan buatan (AI) untuk menghasilkan informasi palsu yang terdengar meyakinkan. Fenomena ini, yang secara eufemistik disebut sebagai "halusinasi", telah muncul selama pengujian awal Bard dan ChatGPT, yang menggunakan teknologi generative AI yang masih berkembang.

Baca Juga: Ramai Diperbincangkan, Sebenarnya Apa itu ChatGPT?

Google akan melangkah lebih jauh dalam penggunaan kecerdasan buatan melalui pembentukan sebuah laboratorium pencarian di mana orang-orang di Amerika Serikat dapat mendaftar untuk menguji bagaimana generative AI akan diintegrasikan ke dalam hasil pencarian.

Hasil yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) akan diberi tanda sebagai bentuk teknologi eksperimental, dan Google menjanjikan bahwa ringkasan yang dihasilkan akan terdengar lebih fakta daripada percakapan, berbeda dengan Bard dan ChatGPT yang diprogram untuk menunjukkan persona yang lebih manusiawi.***

Editor: Luthfie Hadie Nugraha

Sumber: Google, trtworld.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Ponsel Android yang Cocok untuk Content Creator

Minggu, 1 Oktober 2023 | 20:43 WIB

Oppo Find X3 Pro Kemewahan Kamera dengen Sony IMX766

Sabtu, 30 September 2023 | 23:58 WIB
X