PUTRI dan PHRI Sumedang Minta Hentikan Politisasi Wisata Citengah

- Rabu, 11 Mei 2022 | 20:52 WIB
Banjir Bandang Citengah Sumedang di kawasan wisata citengah pada 4 Mei 2022 (TiNewss/Rauf)
Banjir Bandang Citengah Sumedang di kawasan wisata citengah pada 4 Mei 2022 (TiNewss/Rauf)

TiNewss.Com - Akibat musibah banjir bandang di Citengah Kabupaten Sumedan, Pengurus Pehimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) dan pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meminta agar berhenti mempolitisasi musibah yang terjadi 4 Mei 2022 lalu.

Hal ini disampaikan Ketua BPC PHRI Sumedang, H. Nana Mulyana, S.E., M.M dan juga ketua DPC PUTRI Kabupaten Sumedang, Arief Respati, S.T. yang disampaikan kepada TiNewss.Com, Rabu 11 Mei 2022.

Nana berharap agar semua pihak dapat menahan diri agar suasana tidak semakin keruh, walaupun dirinya tidak bermaksud untuk mengekang kebebasan bagi siaipun untuk berbicara.

"Bagi yang berkompeten untuk berbicara, memberikan pernyataan sesuai kompetensinya, silakan saja. Tapi mohon untuk berhenti mempolitisi musah ini," katanya.

Dia juga meminta Pemkab Sumedang dapat melakukan penyelesaian atas msuibah ini secara komprehensif.

"Kami mendukung setiap upaya untuk menyelesaikan masalah ini secara komprehensif," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Arief dan Nana juga menyampaikan bahwa pelaku usaha wisata di Citengah hampir seluruhnya warga lokal yang sedang belajar menjadi pelaku wisata.

"Sudah barang tentu kami memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Baik perizinan maupun kelayakan usaha, untuk kitu kiranya mohondimaafkan dan meminta pembinaan agar Kami bisa menjadi bagian dari Visi Sumedang sebagai Kabupaten Pariwisata," ungkapnya.

Bahkan lebih jauh Arief meminta bantuan dari SKPD terkait untuk melakukan pembinaan dan pelatihan sehingga mereka lebih profesional.

Atas musibah banjir bandang citengah yang terjadi 4 Mei 2022, Walhi dan Dirjen PPTR Kementerian ATR/BPN menyebut bahwa banjir bandang yang terjadi bukan diakibatkan alih fungsi lahan, namun akibat hujan yang lebat yang mengakibatkan air turun tanpa bisa terserap ke tanah, sehingga banjir bandang.

Mereka memberikan simpulan, bahwa kejadian ini bukan akibat alih fungsi lahan yang terjadi di lokasi tersebut.

Namun demikian Kapolda jabar Irjen Pol Suntana menyebut bahwa Kepolisian akan terus melakukan upaya hukum penyeldidikan dan penyidikan, dengan dugaan penyebab banjir adalah adanya alih fungsi lahan di hulu sungai yang tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.***

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Prakiraan Cuaca Kabupaten Sumedang, 26 September 2023

Selasa, 26 September 2023 | 05:50 WIB
X