Sumedang, TiNenwss.com - Kabar baik tentunya ketika ODP menjalani Rapid Test, kemudian dinyatakan Negatif Covid-19. Hal ini terjadi dari hasil Rapid Test yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap 21 Orang anggota Hipmi Sumedang yang menjadi Klaster Karawang, serta 17 orang yang melakukan kontrak erat dengan Pasien Positif Covid-19.
Demikian disampaikan H Nasam, Asisten Administrasi Setda Kabupaten Sumedang saat menyampaikan Jumpas Pers di Gedung Negara Sumedang, Sabtu (28/3/2020)
"Hasil test sesi pertama, semuanya negatif. Namun demikian tetap dianjurkan untuk melakukan isolasi di rumah dan akan dilakukan rapid test berikutnya10 hari ke depan," jelas Nasam.
Pemerintah Kabupaten Sumedang, sebagaimana disampaikan Nasam, mendapatkan bantuan dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 1.000 alat Rapid Test. Dimana 1 Pasien membutuhkan 2 alat tersebut, sehingga cukup untuk melakukan test hingga 500 orang,
"Sisanya masih dalam proses persiapan. Karena alat terbatas, yang ditest harus benar-benar tepat dan efektif," Nasam menjelaskan alasan.
Untuk diketahui, bahwa rapid test adalah metode uji cepat untuk melacak infeksi virus. Lalu, apakah dengan negatif berarti terbebas dari Covid-19? Jika dalam pemeriksaan rapid test pertama negatif, bukan jaminan orang tersebut tak terpapar virus corona. "Karena bisa saja terinfeksi, tetapi antibodinya belum terbentuk," demikian dijelaskan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan hal yang dilakukan saat proses rapid test atau tes cepat pengecekan virus corona atau Covid-19 dalam tubuh seseorang.
Dia menekankan, pemeriksaan tersebut lebih mengarah ke pengecekan keberadaan antibodi tubuh terhadap paparan Covid-19.
