Sumedang, TiNewss.com - Sumedang termasuk salah satu Kabupaten yang memiliki tingkat kerawanan cukup mengkhawatirkan dalam penyebaran HIV dan AIDS. Fakta menunjukan bahwa Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sejak tahun 2015 sampai tahun 2019, terus meningkat, baik kasus maupun jumlah yang meninggal.
Pada tahun 2015 ada 41 kasus, dengan jumlah meninggal1 orang. Tahun 2016 sebanyak 67 kasus, meninggal 2 orang. Tahun 2017 terjadi 100 kasus, dengan kematian 4 orang. Lalu di Tahun 2018 ada 60 kasus dengan jumlah kematian 4 orang. Dan, tahun 2019 ODHA mengalami peningkatan yang cukup memprihatinkan, yaitu ada 114 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 6 orang. Demikian disampaikan Ketua KPA Kab.Sumedang Hj. Retno Ernawati, dalam acara diskusi perananan pers dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang digagas KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kab. Sumedang, di Sapphire City Park, Sumedang, baru-baru ini.
Faktor resiko paling tinggi terjadi pada populasi LSL (lelaki suka lelaki), dengan jumlah temuan sebanyak 104 kasus. Angka tersebut jauh di atas resiko waria dan odha, yang masing-masing berada pada angka 6 dan 8 kasus. Sedangkan dari jenjang usia, sebut Retno, temuan kasus HIV/AIDS dinominasi usia produktif yakni 25-49 tahun.
Menyikapi hal itu, KPA Sumedang terus berusaha untuk melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. "Di antaranya dengan membangun jejaring dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk dengan pers. Selain itu kegiatan promotif dan prefentif juga terus kita lakukan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Retno berharap agar para orang tua bisa mengontrol perubahan perilaku pada anak-anaknya. Hal itu mengingat pernanan keluarga, cukup efektif untuk melakukan pencegahan dini HIV/AIDS.

3 Zeros 2030