TiNewss.Com - Suatu hari Rasulullah SAW berbincang dengan sahabatnya, Ibnu Mas'ud. Beliau mengatakan kepada Ibnu Mas'ud:
"Bacakanlah Al-Qur'an kepadaku."
Ibnu Mas'ud menjawab: "Aku membacakannya untukmu? Padahal Al-Qur'an diturunkan kepadamu ya Rasulullah".
"Sungguh aku suka mendengarnya dari orang lain", kata Rasulullah.
Kemudian Ibnu Mas'ud membacakan Surat An-Nisa. Ketika sampai pada Ayat 41, "cukup", kata Rasulullah.
Baca Juga: Jokowi Sebut Sumedang, dalam Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting di Jakarta Timur
Ayat itu berbunyi:
فَكَيْـفَ اِذَا جِئْـنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ بِۢشَهِيْدٍ وَّجِئْـنَا بِكَ عَلٰى هٰۤؤُلَآ ءِ شَهِيْدًا
"Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka."
Ibnu Mas'ud melihat Rasulullah SAW menangis berurai air mata. (HR. Bukhari & Muslim).
Rasulullah SAW sangat bersedih, karena di akhirat nanti beliau akan menjadi saksi atas umatnya yang durhaka.
Baca Juga: Terkait Tuntutan Jabatan Kepala Desa 9 Tahun, Jokowi : Undang-Undang Membatasi 6 Tahun
Abdullah bin Mas'ud (596-653 M) adalah sahabat Rasulullah SAW. Beliau termasuk kelompok pertama yang masuk Islam (Assabiqunal Awwalun), tepatnya orang keenam yang masuk Islam setelah Rasulullah mengawali dakwahnya di Mekah.
Dikutip dari berbagai sumber, Ibnu Mas'ud sudah menjadi sahabat Nabi sejak remaja. Ketika ia menggembalakan kambing milik petinggi quraisy bernama Uqbah bin Abi Muayt, ia melihat mukjizat Rasulullah ketika memerah susu kambing betina yang belum dikawinkan.
Artikel Terkait
Kisah Malaikat Harut dan Marut Mengajarkan Bahaya Sihir
Asal-usul Pemuja Iblis: Malaikat yang Gagal Menjadi Manusia
Kisah Malaikat Harut dan Marut dalam Pemahaman Kontemporer
Kisah Umar bin Khattab Membentak Malaikat Munkar dan Nakir
Wujud dan Sifat Malaikat