Mitos Anak Belajar Bahasa Inggris (Part 4)

- Selasa, 24 Januari 2023 | 18:54 WIB
Belajar Bahasa Inggris Vol 9 (TiNewss.Com/RaufNuryama)
Belajar Bahasa Inggris Vol 9 (TiNewss.Com/RaufNuryama)

[ANAK-ANAK DAPAT MENGUASAI BAHASA ASING HANYA DENGAN SEKALI UCAP]

TiNewss.Com - Banyak guru yang berasumsi bahwa peserta didik yang berusia kanak-kanak dapat bercakap-cakap secara nyaman dalam bahasa asing yang baru diterimanya. Beda dengan peserta didik yang tengah bersekolah di tingkat menengah, terlihat lebih canggung mengucapkan kata maupun kalimat dalam bahasa Inggris.

Hal ini bisa dipahami dengan sederhana. Anak-anak tidak terbebani dengan struktur bahasa benar, mereka hanya perlu mengetahui bagaimana mengucapkan sesuai apa yang mereka dengar dan kapan dan pada konteks apa kata atau kalimat itu diucapkan.

Anak SMP, SMA atau usia di atasnya sudah mulai dikenalkan dengan pembelajaran bahasa asing yang sifatnya lebih abstrak (terbentur grammar, struktur kalimat, konteks) yang itu lebih banyak dipelajari di sekolah menengah dan lanjut, dibandingkan dengan pembelajaran tentang konteks (pragmatik) tentang fungsi kata atau kalimat tersebut diucapkan (dalam situasi apa, dengan siapa).

Baca Juga: California Dikagetkan Dengan Dua Penembakan Massal Dalam Tiga Hari Terakhir, Setidaknya 18 Orang Tewas

Walhasil, beban anak yang lebih tua untuk mengucapkan bahasa Inggris lebih besar, tidak bisa hanya dengan sekali ucap. Seorang anak yang sangat mahir dalam melakukan komunikasi langsung bisa jadi belum dikatakan mampu dan mahir menggunakan bahasa dalam konsep abstrak atau bahasa akademik yang cenderung kompleks dan berbelit.

Sebagai ilustrasi, seorang anak nampaknya harus belajar mengenai apa itu kata benda (noun) dan kata kerja (verb), atau apa itu sinonim dan apa itu antonim. Kegiatan ini mengharuskan siswa ini terlepas dari bahasa yang digunakan secara kontekstual kepada pembelajaran bahasa yang sangat abstrak.

Penelitian kemudian dilakukan untuk membuat persepsi yang sama tentang keahlian linguistik. Akhirnya ditemukan bahwa anak-anak mengalami kesulitan (di usia lima hingga tujuh tahun) dalam memahami pembelajaran bahasa asing yang bersifat abstrak, namun mereka mampu menguasai bahasa asing untuk berkomunikasi.

Baca Juga: Apa itu Pantarlih Pemilu 2024? Berikut ini Waktu Pendaftaran, Persyaratan, Tugas, dan Besaran Honor

Cummins (1980) menyatakan bahwa anak-anak nampaknya terlihat fasih dalam melakukan komunikasi lisan, namun mengalami permasalahan dalam penguasaan aspek bahasa yang abstrak dan tidak kontekstual.

Implikasi yang seharusnya diperhatikan oleh para guru dan orang tua adalah, bagaimana mengajarkan bahasa asing ini dengan metode yang menarik dan mampu menjembatani konsep abstrak ini menjadi konkret di benak anak.

Bagaimana mengajarkan pola kalimat dengan mendemonstrasikan pola waktunya misalnya (guru memperagakan present continuous tense ‘I am walking’ sambil ia berjalan, ‘I am sitting’ sambil duduk) atau strategi lainnya (dibahas di bab selanjutnya).

Baca Juga: Kisah Malaikat Harut dan Marut Mengajarkan Bahaya Sihir

Para guru harus pula menyadari bahwa sebenarnya anak yang sedang mempelajari bahasa asing memiliki kesulitan pada umumnya dengan pola pembacaan dan pola penulisan yang mungkin tidak akan terlihat ketika ia memiliki kemampuan berkomunikasi lisan dengan baik.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X