Mitos 2: Semakin Muda Anak, Semakin Ahli Ia Menguasai Bahasa (Part 2)

- Selasa, 24 Januari 2023 | 18:53 WIB
Belajar Bahasa Inggris Vol 7 (TiNewss.Com/RaufNuryama)
Belajar Bahasa Inggris Vol 7 (TiNewss.Com/RaufNuryama)

TiNewss.Com - Mitos ini berhubungan dengan waktu yang paling tepat untuk memulai belajar bahasa. Saat kapan anak-anak harus mulai mempelajari bahasa asing?

Banyak peneliti menyatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang paling tepat untuk mempelajari bahasa asing (Krashen, Long dan Scarcella, 1979).

Namun masa kanak-kanak yang dimaksud itu dari usia berapakah? Bayi? Batita? Balita? SD? Lalu keahlian bahasa yang mana yang dimaksud?

Penelitian menunjukkan 17.000 anak-anak Inggris yang mempelajari bahasa Prancis, setelah mengalami proses pembelajaran selama lima tahun dan dilakukan pengujian maka hasilnya menunjukkan, anak-anak yang berusia sebelas tahun ternyata mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak usia delapan tahun (Stern, Burstall dan Harley, 1975).

Baca Juga: Apa itu Pantarlih Pemilu 2024? Berikut ini Waktu Pendaftaran, Persyaratan, Tugas, dan Besaran Honor

Para peneliti ini menyatakan, semakin banyak siswa yang mempelajari bahasa asing dalam kelas formal (dibimbing guru dan program serta kurikulum yang jelas dan tepat sasaran), semakin baik hasilnya. Lebih tua usianya, lebih baik dalam penguasaan bahasa dibandingkan anak-anak.

Hasil yang sama dapat ditemukan dalam penelitian di Eropa, yaitu penelitian tentang anak-anak Swedia yang mempelajari bahasa Inggris (Gorosch dan Axelsson, 1964), anak-anak Swiss yang mempelajari bahasa Prancis (Buehler, 1972) dan anak-anak Denmark yang mempelajari bahasa Inggris (Florander dan Jansen, 1968).

Hal ini mungkin saja mencerminkan pembelajaran bahasa yang hanya terjadi di negara Eropa, dimana kulturnya lebih mengedepankan masalah analisis grammar. Anak-anak yang usianya lebih tua sebenarnya memiliki ‘keahlian’ lebih dibanding yang usianya lebih muda dari sisi bahwa mereka lebih mampu memahami dan mengikuti instruksi guru dan orang tuanya.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Polling atau Vote Grup Whatsapp di Android dan Iphone

Hal ini bisa dijelaskan oleh teori Vygotsky (dalam Hughes, 2009) yang mengatakan bahwa anak akan belajar bahasa atau ilmu lainnya, HANYA jika dibantu oleh orang dewasa. Berbeda dengan teori Piaget (dalam McCloskey, 2002) yang mengatakan bahwa anak belajar bahasa asing atau bahasa selain ibunya dengan kemampuan dan kekuatan sendiri, maka Vygotsky juga Brunner berpendapat sebaliknya.

Menurut Vygotsky, anak akan belajar bahasa asing dengan baik jika orang dewasa (orang tua, guru, lingkungan) memberikan fasilitasi yang memadai untuk ia belajar (zone of proximal development/ ZPD). Semisal ketika orang tua atau guru membimbing si anak untuk mengeksposur bahasa melalui gambar, cerita, tayangan film, lagu dan lain sebagainya.

Brunner dengan teori scaffolding-nya juga tak jauh beda. Menurut Brunner, anak memiliki insting bahasa yang tinggi, bakat berbahasa yang sudah melekat (dimulai saat bayi dengan tangisan yang diperdengarkan), namun tidak akan berkembang dengan baik jika orang dewasa tidak memperkuatnya dan mengarahkannya.

Baca Juga: California Dikagetkan Dengan Dua Penembakan Massal Dalam Tiga Hari Terakhir, Setidaknya 18 Orang Tewas

Ibarat membangun gedung, sisi bangunan yang menggantung ketika tembok masih basah akan disangga terlebih dahulu oleh rangka (scaffold), ketika sudah keras baru dilepas sangganya.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X