Betulkah Bahaya Penyakit Campak Lebih Mematikan dari Covid-19 ? Inilah Kata IDAI

TiNewss.Com - Halo moms TiNewss.Com, pengasuh do'akan  semoga moms dan keluarga tetap sehat ya, kali ini pengasuh rubik kesehatan akan mengulas bahaya Penyakit Campak bagi ananda tercinta.

Moms TiNewss.Com perlu tahu akhir - akhir ini kabar santer tentang 53 Penyakit Campak di 34 kabupaten/kota yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia sehingga Kementerian Kesehatan menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

Moms TiNewss.Com harus tetap waspada, Penyakit Campak menyerang kepada ananda tercinta dengan ditandai gejala awal demam tinggi dan ruam-ruam.

Baca Juga: Tips dari dr Zaidul Akbar untuk Cegah Kolesterol dan Darah Tinggi

Harus segera ditidaklanjuti apabila ananda tercinta mengalami gejala tersebut di atas.

Perbedaan ruam pada Penyakit Campak memiliki ciri yang khas dengan ruam pada Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Chikungunya.

Moms TiNewss.Com juga perlu tahu bahwa  Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI mencatat tingkat kematian akibat komplikasi pneumonia yang ditimbulkan Penyakit Campak mencapai 5,16%.

IDAI mengingatkan bahaya wabah Penyakit Campak lebih mematikan daripada Covid-19.

Baca Juga: Bukan Hanya terkait Keagamaan, Ternyata Bunga Kamboja Bermanfaat Untuk Kecantikan dan Kesehatan

Peringatan itu disampaikan seiring dengan pengumuman Kementerian Kesehatan yang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Campak.

Menurut Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, SpA (K) mengatakan seorang pasien Penyakit Campak mengalami 3 fase utama.

“Maka ruam demam itu paling khas. Kalau bicara ruam demam, prototipe yang paling diingat masyarakat adalah penyakit campak,” tegas dr. Anggi, sapaannya, dalam keterangan virtual, Kamis 19 Januari 2023.

dr.  Anggi menjelaskan 3 fase ananda terserang Penyakit Campak yaitu  :