[Update Perang] Ukraina Menolak Gencatan Senjata, Menuju Perang Nuklir?

- Selasa, 10 Januari 2023 | 11:05 WIB
Mesin propaganda Media Barat berperan penting dalam memframing siapa sebenarnya yang berada di sisi sejarah yang benar dalam Perang Ukraina, dan siapa yang bertanggungjawab jika terjadi Perang Nuklir (Tangkapan kamera video Kuliah Syekh Imran, YouTube.)
Mesin propaganda Media Barat berperan penting dalam memframing siapa sebenarnya yang berada di sisi sejarah yang benar dalam Perang Ukraina, dan siapa yang bertanggungjawab jika terjadi Perang Nuklir (Tangkapan kamera video Kuliah Syekh Imran, YouTube.)

 

TiNewss.Com - Dalam video kuliah terbarunya yang berjudul "Tolak Gencatan Senjata, Ukraina Membawa Kita pada Perang Nuklir", yang diunggah Khidr TV, Syekh Imran memulai pernyataannya bahwa Angkatan Bersenjata AS tidak menginginkan Perang Nuklir dengan Rusia.

Para elit yang berkuasa di AS juga tidak ingin Perang Nuklir dengan Rusia. Hal yang sama juga berlaku di Eropa. Para pemimpin negara Eropa dan Angkatan Bersenjatanya tidak ingin Perang Nuklir Dengan Rusia.

Mereka tahu, jika terjadi Perang Nuklir dengan Rusia akan berarti kehancuran bagi kedua belah pihak.

Tapi mereka menginginkan Rusia kalah, sehingga mereka sedang mengejar upaya untuk mengalahkan Rusia tanpa memprovokasi Perang Nuklir.

Baca Juga: Tahukah Kamu 5 Hal Luar Biasa Setelah Cristiano Ronaldo Pindah Ke Al Nassr, Nomor 5 Binyik Nyesek

Tapi mereka melupakan satu hal. Benar bahwa AS, Eropa dan NATO serta Rusia tidak menginginkan Perang Nuklir, namun ada seseorang yang menginginkan Perang Nuklir, dan itu adalah Israel.

Bukan merupakan hal yang sulit bagi Mossad untuk memprovokasi Perang Nuklir. Mereka ahlinya dalam 'false flag' tindakan terorisme.

Jadi situasi yang kita hadapi saat ini adalah, terjadinya serangan di kedua sisi, yang sangat mungkin akan berujung pada penggunaan senjata nuklir.

Sebelum kedua belah pihak mengetahui siapa yang memulai serangan, perang sudah dimulai. Karena ketika terjadi provokasi dan rudal nuklir pertama diluncurkan, sisanya semua akan diluncurkan dalam hitungan detik atau menit, sehingga tidak ada waktu untuk menyelidiki siapa yang bertanggungjawab jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Profil Nadia Hawasyi, Qoriah yang Disawer di Pandeglang Banten

Inti dari perang ini adalah respon terhadap penindasan terhadap orang-orang berbahasa Rusia yang tinggal di Ukraina.

Tapi inti dari perang ini juga adalah ambisi barat untuk menjadikan Ukraina sebagai bagian dari NATO, dan karena itu akan menjadi ancaman buat Rusia. Hal itu tentu saja bukan opsi keamanan bagi Rusia. Hal itu akan sama seperti menempatkan rudal di Kuba yang merupakan ancaman bagi AS.

Dengan demikian, Rusia berada di sisi sejarah yang benar. Anda bisa membuat analisis apa pun yang diinginkan yang menyebabkan segala macam kebohongan dan propaganda. Mereka memperkosa begitu banyak anak-anak, menyerang begitu banyak rumah sakit, dan ada begitu banyak lagi yang telah mereka lakukan dalam penindasan ini.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X