Dari Ukraina ke Pax Judaica: Siapakah Kandidat Terkuat Pasukan Panji Hitam dari Timur? (Bagian 27)

Kita tahu bahwa mereka telah berhasil, ketika kehadiran militer terakhir di Afghanistan, tidak hanya menarik diri, tapi mereka takut untuk untuk kembali lagi pada saat itu.

Seluruh dunia Islam yang lainnya mengenakan jas dan dasi. Dunia Islam lainnya meniru barat dalam berpakaian, misalnya. Orang Khurasan tidak. Mereka masih memelihara jenggot. Hijab menghilang. Itu runtuh cukup cepat di Pakistan. Tapi di Khurasan, wanita masih berhijab.

Karena itu tidak mengherankan, bahwa bagian dari dunia Islam ini telah bertahan dengan budaya pribumi yang utuh, tidak bisa ditembus oleh peradaban Barat modern. Sistem ekonomi dan politik pribumi utuh.

Kebebasan militer dari bagian dunia itulah perlawanan dapat dilakukan, yang dinubuwahkan oleh Rasulullah SAW bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil membebaskan Yerusalem.

Banyak yang percaya bahwa saat ini dunia berada di ambang Perang Besar. Orang Kristen menyebutnya Armageddon. Rasulullah menubuwahkan Malhamah. Bahwa Perang Besar ini pada akhirnya akan mengalami bentrokan antara dua blok militer yang berkuasa di dunia dan akan berakhir dengan saling menghancurkan.

Kondisi dunia pasca Malhamah, dimana blok penguasa telah saling menghancurkan, apa yang tersisa dari kekuatan militer di dunia, sekarang menjadi mungkin untuk membayangkan satu pasukan Islam akan muncul dari Khurasan.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Parakanmuncang Sumedang, Hari Senin 5 Desember 2022

Eskatologi Islam Syekh Imran tidak menggunakan istilah "Taliban", tapi perlawanan Islam yang otentik yang akan merangkul semua Muslim yang melakukan perlawanan bersenjata untuk pembebasan dari pendudukan dan penindasan.

https://youtu.be/Z5yjiPL9J5M

Karena itu dalam perspektif Eskatologi Islam, pasukan ini adalah kandidat paling kuat dari apa yang dinubuwahkan sebagai "Pasukan panji hitam dari Timur".***