Dari Ukraina ke Pax Judaica: Menuju Dunia Tanpa Uang Tunai (Bagian16)

- Kamis, 24 November 2022 | 04:30 WIB

 

Bagian 16: Bagaimana Cara Allah Turun Tangan dalam Perang Besar?

 

Salah satu tanda Kiamat Besar adalah munculnya "Dabbatul Ardl". Terdapat hanya dua ayat dalam Al-Qur'an tentang subjek ini, yaitu dalam Surat An-Naml dan Surat Saba:

وَ اِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآ بَّةً مِّنَ الْاَ رْضِ تُكَلِّمُهُمْ ۙ اَنَّ النَّا سَ كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ

"Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami."
(QS. An-Naml: 82).

"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."
(QS. Saba': 14).

Baca Juga: Ajaib, 1 Bocah Bernama Azka Selamat Dari Gempa Cianjur Setelah 45 Jam Tertimbun Reruntuhan

Pemahaman klasik atas Ayat 82 Surat An-Naml tentang sifat Dabbatul Ardl itu dibaca "tukallimuhum", yang berarti binatang itu akan berbicara dengan manusia.

Tapi bisa juga dibaca "taklimuhum", yang berarti akan merusak kalian.

Perhatikan struktur hurufnya yang sama sebelum diberi tanda baca: تكلمهم, yang bisa dibaca "tukallimuhum", tapi bisa juga dibaca "taklimuhum". Yang pertama berarti, "akan berbicara dengan kalian", sedangkan yang kedua berarti "akan merusak atau menghancurkan kalian".

Eskatologi Islam memahami "Dabbatul Ardl" bukan sebagai binatang buas atau monster yang nanti akan berbicara kepada manusia (tukalllimuhum), melainkan berkaitan dengan teknologi, termasuk gelombang elektromagnetik (taklimuhum).

Baca Juga: Duh! Saat Gempa Cianjur, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Tertawa

Pemahaman ini sesuai dengan sifat gelombang elektromagnetik yang memiliki daya rusak terhadap lingkungan dan jaringan syaraf; makin kuat gelombangnya, makin kuat daya rusaknya.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X