TiNewss.Com - Kabar mengenai publik figur islami yang sudah menikah lagi padahal baru cerai dua bulan, tengah ramai diperbincangkan warganet. Bukan sekadar karena pernikahannya yang terhitung cepat, namun di dalamnya terselip berita lain yang semakin membuat warganet terkaget-kaget.
Berita itu dengan mudah menyebar dari satu akun gosip ke akun gosip yang lain, dari satu media sosial yang satu ke media sosial yang lain. Ragam komentar bermunculan, mulai dari komentar yang menyindir halus, hingga sindiran tajam yang menikam.
Tak hanya sampai di situ, warganet pun berbondong-bondong menyerbu media sosial milik publik figur islami tersebut. Ada yang berkomentar menunjukkan sikap kecewa, tidak sedikit yang membully dengan membabi buta.
Prasangka negatif bermunculan, rasa penasaran pun membuat mereka akan terus terpacu mencari tahu lebih tentang pasangan tersebut. Mereka tidak akan puas hingga menemukan apa yang ingin mereka dapatkan.
Lantas, benarkah apa yang warganet lakukan? Bagaimana sikap kita seharusnya dalam menghadapi fakta tersebut?
Ramainya pernikahan publik figur islami yang diwarnai dengan isu tak sedap, seolah jadi bahan berita yang menyenangkan untuk dikonsumsi publik. Terlebih bagi mereka para pembenci syari'at Islam, akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang ajaran Islam.
Jangan sampai, kita ikut terbawa arus. Sebagai seorang muslim, kita harus bisa mengedepankan akhlak sesuai ajaran Islam. Jangan termasuk orang yang menjaga spirit ghibah, seperti tidak pernah mendengar bahwa perbuatan tersebut diharamkan.
Kalau di dunia nyata kita dituntut untuk menjaga lisan, maka di dunia maya kita harus menjaga komentar dan tulisan. Jangan menghina, berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan, membicarakan keburukan, atau menyebarkan berita yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Sebab semua yang kita tulis akan dimintai pertanggung jawaban.
Tentang larangan menghina, Allah Swt. berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11).