Tradisi dan Budaya Korupsi Mendarah Daging di Era Materialistik

- Kamis, 25 Mei 2023 | 06:30 WIB
Tradisi dan Budaya Korupsi Mendarah Daging di Era Materialistik (TiNewss.Com/Sesanti Dian Mayasari)
Tradisi dan Budaya Korupsi Mendarah Daging di Era Materialistik (TiNewss.Com/Sesanti Dian Mayasari)

Bahkan badan khusus yang dibentuk untuk mengusut korupsi, semacam Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dibuat mandul. Bak macan ompong yang nyaris tak berdaya berhadapan dengan para koruptor.

Kini, korupsi seakan sudah menjadi sebuah budaya dan tradisi yang patut dilestarikan dalam atmosfir sistem materialistik dan kapitalis saat ini.

Baca Juga: Viral ! Selebrasi Sujud Cristiano Ronaldo Setelah Mencetak Gol Kemenangan Bagi Al Nassr

Jelas saja, karena sistem ini mendewakan materi di atas segala. Keuntungan pribadi atau korporasi lazim diperjuangkan tanpa memperdulikan norma-norma yang berlaku di masyarakat lebih-lebih norma agama.

Alhasil, lahirlah individu-individu yang amoral. Hingga mereka rela menjegal dan membabat lawan mainnya demi mencapai tujuan. Baik dalam rana bisnis, sosial bahkan politik.

Tak ayal jika norma agama beserta syariatNya dikebiri. Bahkan perannya diamputasi hanya dalam rana privat tanpa diberi ruang untuk mengatur urusan publik.

Baca Juga: Diisukan Neymar Pindah Ke Man.United, Fabrizio Romano : Belum Ada Pembicaraan Konkret

Sekonyong-koyong tanpa disadari telah memisahkan agama dari sendi kehidupan dengan paham sekulerismenya. Padahal norma agama (Islam) menjadikan korupsi sebagai bentuk kemaksiatan.

Pelakunya bahkan diganjar hukuman demi menjaga tatanan masyarakat agar tetap bersinergi dalam jalan kebenaran serta rasa keadilan. Dan menghindari ketimpangan sosial.

Dalam Al-Quran bahkan menyebutkan kasus korupsi bisa terkategori dalam istilah sariqah (pencurian) dan al-risywah (gratifikasi/suap).

Baca Juga: Wanita Bercadar Ciwidey Pamer Alat Vital, Ini Kronologisnya HIngga Viral dan Mendekam di Jeruji Besi

Pembahasan tersebut tersebar dalam beberapa ayat yang menekankan keharaman dari korupsi baik bagi al-rasyi (si penyuap) maupun al-murtasyi (yang disuap). Dalilnya termaktub dalam QS al-Naml ayat 35 dan 36, QS Al-Baqarah ayat 188 dan QS al-Maidah ayat 42, 62, dan 63.

Sejatinya, Islampun memiliki mekanisme yang jitu dan mujarab dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi hingga tuntas baik secara preventif dan kuratif.

Pendekatan dengan perspektif agama perlu ditekankan sebagai upaya preventif untuk mencegah individu-individu berbuat amoral.

Baca Juga: Jalan Lingkar Jatigede Darmaraja-Sumedang Rusak, Jebol Tanggul Selokan Perparah Jalan Blok Lingkar Sukapura

Halaman:

Editor: Deden Sutrisno

Sumber: Sesanti Dian Mayasari

Tags

Terkini

Keasyikan Ngonten, Jangan Sampai Lupa Daratan

Kamis, 25 Mei 2023 | 07:44 WIB

Difteri Meninggi, Islam Punya Solusi

Senin, 13 Maret 2023 | 13:03 WIB

Jangan Ada Lagi Perempuan Putus Sekolah

Selasa, 14 Februari 2023 | 13:58 WIB

3 Alasan Perlu Belajar Adab Dulu Sebelum Ilmu

Selasa, 20 Desember 2022 | 14:35 WIB
X