Antara Sampah dan Konsumerisme ditengah Masyarakat, Bagaimana solusi Islam

Tidak ada produk atau barang yang tak menghasilkan sampah, masalah sampah menjadi momok tersendiri bagi lingkungan disetiap daerah di Indonesia.

Apalagi pasca libur lebaran 2023 produksi sampah semakin meningkat di berbagai daerah di Indonesia.

Di provinsi Jawa Barat seperti Bogor meningkat hingga 40 ton, Bandung 1.838 ton, Sukabumi 300 ton dan daerah lainnya.

Baca Juga: Sumedang Siap Menjadi Piloting Interoperabilitas GovTech World Bank

Termasuk daerah Karawang produksi sampah meningkat hingga 20 persen selama libur lebaran. Sehingga menjadi problem yang harus segera ditangani, persoalan sampah tak hanya dimomen liburan saja diluar momen itu sampah tetep menjadi poblem pemerintah.

Sampah liar di Karawang saja masih banyak ditemui di pinggir jalan seperti di Kecamatan Klari, Kecamatan Purwasari dan Kecamatan Cikampek. Dikutip dari radarkarawang 27 April 2023.

Penanganan sampah pun terus dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah bahkan para LSM dan gerakan sosial peduli lingkuangan terus melakukan penanganan.

Baca Juga: Kadis Kominfo Kabupaten Siak, Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Sumedang Ke 445

Mereka bekerja keras untuk mencari solusi gagasan apa, metode dan langkah taktis yang bisa dilakukan.

Lahir gagasan dan langkah taktis diantaranya seperti program Bank Sampah, memisahkan sampah organik dan nonorganik, gaya hidup minimalis dan lainnya.

Dalam hal ini tak bisa dilepaskan peran para produsen yang harus
mengubah kemasan sekali pakai menjadi isi ulang, kemasan yang ramah lingkungan yang bisa didaur ulang dan hindari bahan yang berbahaya bagi lingkungan. Namun kenapa masalah sampah seolah tiada akhir.

Baca Juga: Bupati Siak Apresiasi Dinas Pendidikan Gelar Kegiatan Belajar di Museum, Ini Tujuannya...

Persoalan sampah dan kebiasaan buang sampah sembarangan ini tidak cukup ditangani dengan edukasi-edukasi parsial, tapi haruslah diselesaikan dari akar masalah utamanya.