TiNewss.Com - Lebih dari separuh Ramadan telah berlalu. Memasuki 10 hari terakhir, dianjurkan untuk banyak memohon ampunan Allah, diantaranya dengan membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنا
“Ya Allah ya Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan (kepada setiap makhluk Allah). Karenanya, ampunilah kami.”
Kunci pengampunan atas segala salah dan dosa adalah dengan mengakhiri kemaksiatan, tidak mengulanginya dan menggantinya dengan bersegera dalam menjalankan ketaatan.
Namun saat ini mudah disaksikan, meski di bulan suci, kemaksiatan marak dimana-mana. Makan minum di siang hari dilakukan terang-terangan, penipuan, kezaliman, membiarkan merajalelanya kemunkaran, permisif terhadap dosa dan berbagai keburukan, dan berbagai kemaksiatan lainnya.
Kemaksiatan terlihat dilakukan secara kolektif oleh seluruh lapisan masyarakat, kalangan perempuan laki-laki, tua muda, rakyat maupun pejabat.
Baca Juga: Terungkap Siak Peroleh Adipura Selama 5 Tahun, Saat Bupati Bukber Bersama Warga Ini ...
Inilah wujud penerapan sistem sekuler kapitalistik, dimana kehidupan dijauhkan dari aturan ilahi, sehingga kemaksiatan marak, karena lingkungan yang tidak kondusif dalam menjalankan ketakwaan.
Akibatnya, pada aspek ritualpun, manusia semakin jarang yang melaksanakannya. Kehidupan sekuler mengantarkan manusia pada sikap, jika ingin ibadah silahkan, jika tidakpun tidak ada konsekuensi apa-apa.
Bahkan lebih parah, upaya untuk menggapai takwa secara kafah(menyeluruh) seringkali malah dilabeli negatif semisal fanatik atau radikal.
Baca Juga: Sebelum Hadir di DPR RI Esok 11 April 2023, Mahfud MD Sebut Data Menkeu dan Dirinya Sama
Menggapai ampunan Allah dalam kehidupan sekuler saat ini, seolah diabaikan. Seharusnya, di bulan mulia ini, khususnya di sepuluh hari terakhir ini, sebagaimana yang dianjurkan baginda Nabi SAW, benar-benar berharap ampunan Allah. AmpunanNya, itulah kunci bahagia dunia dan akhirat.
Berharap ampunan Allah, seharusnya diiringi taubat nasuha, mengakhiri berbagai kemaksiatan yang telah dilakukan dan bersegera melaksanakan ketaatan dalam kehidupan, melaksanakan syariatNya secara kafah(keseluruhan) dalam seluruh aspek kehidupan.
Artikel Terkait
Sejarah Penetapan Puasa Ramadhan Ternyata Berkaitan dengan Dimulainya Fase Akhir Zaman
Inilah 11 Keutamaan dan Balasan Bagi Orang-orang Yang Berpuasa Ramadhan
Cegah Aksi Balapan Liar Selama Bulan Ramadhan, Polsek Pamulihan Laksanakan Patroli Ngabuburit
Serunya, Forum Relawan Literasi Lampung, Isi Ramadhan Dengan Diskusi Literasi
Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan