Mengkhatamkan Al-Qur'an dengan Metode Ilahi: Cara Melepaskan Diri dari Dekapan Waktu Teknologis

- Sabtu, 1 April 2023 | 21:07 WIB
Ilustrasi Dekapan Waktu Teknologis  (Pixabay)
Ilustrasi Dekapan Waktu Teknologis (Pixabay)

TiNewss.Com - Rencana Dajjal untuk melahirkan suatu sistem waktu tandingan, yaitu sistem waktu teknologis yang terus bergerak semakin cepat, telah tersingkap di depan mata*), dan dua korban kerusakan yang ditimbulkannya adalah:

Pertama, mereka yang terjebak dalam waktu teknologis yang bergerak lebih cepat, tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk mengaji Al-Qur'an sebagaimana semestinya dibacakan, yaitu dari depan ke belakang satu kali dalam sebulan. 

Al-Qur'an telah mencatat keluhan Nabi Muhammad SAW bahwa umatnya telah meninggalkan Al-Qur'an:

 Baca Juga: Dibuka Pendaftaran Sekolah Kedinasan, IPDN Mulai dibuka 3-30 April 2023, Ini Caranya!

وَقَا لَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰ نَ مَهْجُوْرًا

"Dan di hari itu Rasulullah akan mengatakan, 'Ya Tuhanku, lihatlah umatku telah menelantarkan Al-Qur'an ini". (QS. Al-Furqan: 30).

Akibat dari pengkhianatan atas Kitabullah ini, mereka tidak saja tidak dapat mempelajari Al-Qur'an, tetapi juga Al-Qur'an tidak dapat menyediakan bagi mereka "Hijab" yang akan memisahkan mereka dari dunia yang tidak berketuhanan, serta tidak bisa menyekat dan melindungi mereka dari banyak marabahaya yang terus bermunculan di akhir zaman.

 Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Berganti, Fadil Imran Pindah Ke Kabaharkam Polri

Kedua, seraya mereka meninggalkan sistem waktu yang ditetapkan oleh Allah SWT, akhirnya terpuruk untuk hidup dalam kekosongan spiritual, karena semakin kuat didekap oleh waktu teknologis yang berjalan cepat, yang terjebak dan terpenjara dalam sistem waktu Dajjal. Hasilnya mereka menjadi para pemikir dangkal yang hidup dari momen ke momen dalam kapsul-kapsul kecil waktu

Akibatnya, tidak bisa menghubungkan titik-titik sejarah untuk dibaca, serta tidak mengerti masa lalu dengan benar. Tidak bisa menembus dunia hari ini untuk memahami realita yang dihadapi; dan selanjutnya mereka kekurangan wawasan untuk mengantisipasi dunia yang bahkan lebih berbahaya lagi ke depannya. 

Tujuan utama buku ini ialah untuk mengarahkan perhatian pembaca akan peran penting mengaji Al-Qur'an sebagai sarana bagi umat Islam agar dapat memulihkan Mizan yang hilang, dengan kembali kepada sistem waktu yang telah ditetapkan oleh Allah Mahamengetahui, sehingga dapat melepaskan diri dari cengkeraman sistem waktu tandingan yang diciptakan Dajjal

 Baca Juga: Sandiaga Uno Apresiasi Keberhasilan Desa Wisata Nyarai, Padang tembus ADWI 2023

Allah SWT telah menurunkan Mizan dalam Al-Qur'an, dan ketika kita membaca Al-Qur'an sebagaimana semestinya dibacakan, Al-Qur'an akan mengembalikan Mizan pada jantung hati kita:

اَللّٰهُ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ بِا لْحَقِّ وَا لْمِيْزَا نَ ۗ وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّا عَةَ قَرِيْبٌ

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X