• Sabtu, 30 September 2023

Dajjal dan Hierarki Sistem Waktu Ilahi

- Jumat, 31 Maret 2023 | 23:39 WIB
Ilustrasi Dajjal dan Kerusakan Sistem Waktu Ilahi  (Pixabay)
Ilustrasi Dajjal dan Kerusakan Sistem Waktu Ilahi (Pixabay)

 

Al-Qur'an menjelaskan bahwa tahapan-tahapan pertumbuhan dan penuaan bulan dimaksudkan untuk memberikan sebuah kompas, yang dengannya manusia hendaknya menavigasikan waktu selama periode satu bulan lunar. 

وَا لْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَا زِلَ حَتّٰى عَا دَ كَا لْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ

"Dan Kami telah menetapkan bagi bulan agar ia dapat melintasi tahapan kembang dan surutnya sehingga ia kembali laksana sebatang dahan kurma yang tua, kering dan melengkung." (QS. Yasin: 39).

 

Selama umat manusia hidup dengan bulan, sejak saat kelahirannya sebagai bulan sabit dan melalui tahapan kembang dan surutnya sampai ia kembali sebagai dahan kurma yang layu, kering dan tua, umat manusia sebelumnya hidup dalam dunia waktu yang normal, dimana setahun berlalu seperti setahun, sebulan berlalu seperti sebulan, seminggu berlalu seperti seminggu, dan seterusnya. 

Dunia waktu yang normal merupakan dunia waktu yang sakral, sehingga waktu dapat berfungsi sebagai kendaraan bagi hati untuk menjelajahi dunia di luar dunia ini.

Penyair-filosof Muslim Dr. Muhammad Iqbal suatu saat pernah menulis, "ada dunia-dunia di balik bintang-bintang".

 

Tapi kaum pagan Arab mengubah sistem waktu ini, dan akibatnya banyak dari mereka tetap tuli, bisu dan buta, ketika Allah SWT mengangkat Nabi terakhir dari kaum mereka sendiri. 

Al-Qur'an mencatat kekufuran, atau ketidakberimanan kaum pagan Arab yang punya kebiasaan secara berkala untuk menambahkan satu bulan ke dalam satu tahun yang terdiri dari 12 bulan lunar, sehingga tahun lunar (bulan) bisa bertepatan dengan tahun solar (matahari). 

Allah SWT mengutuk perusakan sistem waktu ini sebagai kekufuran atau ketidakberimanan:

 

اِنَّمَا النَّسِيْٓءُ زِيَا دَةٌ فِى الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُحِلُّوْنَهٗ عَا مًا وَّيُحَرِّمُوْنَهٗ عَا مًا لِّيُوَا طِـئُــوْا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ فَيُحِلُّوْا مَا حَرَّمَ اللّٰهُ ۗ زُيِّنَ لَهُمْ سُوْٓءُ اَعْمَا لِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْـكٰفِرِيْنَ

"Ini adalah contoh lain dari penolakan mereka terhadap kebenaran, dimana mereka ikut mencampuri dan mengubah-ngubah sistem waktu yang ditetapkan oleh Allah SWT, dimana satu tahun itu terdiri dat 12 bulan lunar. Akan tetapi mereka memperbolehkan untuk menambahkan sebulan lagi dalam beberapa kesempatan, sedangkan pada kesempatan lainnya mereka tidak memperbolehkan penambahan bulan; maka begitulah mereka disesatkan. Dalam menjaga jumlahnya tetap 12 dalam tahun-tahun tertentu, dan mengubahnya di tahun-tahun yang lain, mereka berpura-pura seakan-akan mereka berada dalam kesesuaian dengan sistem waktu Allah. Perbuatan keji mereka mungkin tampak baik bagi mereka, tetapi mereka harus tahu bahwa Allah tidaklah memberi petunjuk kepada orang-orang yang menolak kebenaran dengan cara seperti itu."

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kunci Meraih Keutamaan Akhlak Mulia di Mata Rasulullah

Jumat, 29 September 2023 | 20:50 WIB

Tsaqif Nofriza : Kisah Syahid di Bawah Gelombang

Jumat, 29 September 2023 | 20:33 WIB

Aksi Perobekan Al Quran di Belanda Dikecam Satu Dunia

Senin, 25 September 2023 | 15:40 WIB

Shalat Fajar: Pengertian, Niat, dan Dzikir

Jumat, 22 September 2023 | 07:50 WIB

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Laki-Laki dalam Islam

Jumat, 22 September 2023 | 07:40 WIB

Doa Setelah Melaksanakan Shalat Tahajud

Jumat, 22 September 2023 | 07:00 WIB

Ketika Pasangan "Gila" Berbelanja, Apa yang Dilakukan?

Senin, 18 September 2023 | 10:12 WIB
X