Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Jakarta Dan Sekitarnya Pada Hari Ini : Selasa, 28 Maret 2023
Hari Pertama dipondok
“Kenapa gak ngekost aja ris?, murah kok 900 ribu perbulan, makan 3 kali sehari, enak-enak lagi, kalo masak sendiri kamu ribet sendiri nanti. “ jelasnya
“Bagiku itu mahal dan, gak papa masak sendiri kalo aku hehe,” Gumamku.
Mungkin baginya itu murah, tapi bagiku 200 perbulan pun sudah mahal untuk orang tidak mampu sepertiku.
Ternyata hidup dipesantren tak semudah yang aku bayangkan selama ini, setiap hari selalu melawan sakit hati merindu 2 sosok hebat yang selalu melempar senyum dalam mimpiku, berbaur dengan teman-teman yang kehidupannya jauh diatasku, walaupun sudah santri lama, tapi kemeja dan sarungnya selalu terlihat baru, berbeda denganku hanya kemeja dan sarung bekas bapak, tapi tidak mengapa, kata bapak, tak perlu bagus, yang penting bisa menutup aurat dan layak pakai. Hmm... Bapak.. Faris rindu.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Tangerang Dan Sekitarnya Pada Hari Ini : Selasa, 28 Maret 2023
Setelah kajian kitab malam ini, semua santri berhamburan keluar masjid, ada yang asik mengobrol sambil jajan di koperasi, ada yang tak sabar ingin beristirahat setelah seharian beraktivitas, aku memilih melanjutkan hafalanku yang sudah hampir 6 Juz setelah 5 bulan disini, aku ingin cepat wisuda, bukan karena apa, tapi hati ku terlalu kecil untuk bisa menahan rindu kepada 2 insan yang sudah aku tinggalkan.
•••
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, kehidupanku di pesantren ini penuh lika-liku, 2 tahun sudah aku berada di pesantren ini, hanya satu kali ibu dan bapak menemuiku, tapi bukan berarti mereka cukup uang, tapi menurutnya jerih payahnya menabung berbulan-bulan, sudah terbayar saat bisa melihat wajahku.
Hari ini aku terpaksa balik ke kamar, guru menyuruhku keluar dari kelas karena aku tak memakai sepatu dan sabuk, iya, sepatuku sudah tidak bisa dipakai setelah dari awal masuk tidak diganti, bahkan hari ini aku hanya memegang uang 10.000 rupiah, tadi pagi paman menghubungiku bahwa dia belum bisa mengirimkan uang untukku, setelah berusaha hemat, ternyata tetap saja tidak mencukupi kebutuhanku disini, ya Allah dengan apa hamba buka puasa nanti.
Baca Juga: Calon Penerima Anugerah Tinarbuka 2023, Dony Ahmad Munir Unggul Aplikasi WA Kepo ...
Malampun tiba, setelah menyetor hafalan, aku merasakan lapar yang amat sangat, setelah buka puasa hanya dengan mie instan, ternyata tak cukup membuatku kenyang. Tapi uangku hanya tinggal 6.500 rupiah, jika aku beli mie instan lagi, dengan apa aku makan besok?
Dengan langkah gontai aku menuju dapur pesantren melihat isi Magiccom, siapa tahu ada sedikit nasi yang bisa ku makan, ternyata tidak ada, hanya keraknya yang menempel di wadahnya, aku mengambil air setengah gelas dan menuangkannya, memberinya garam sedikit dan memakannya, aku menangis, seperti inikah aku merajut mimpiku ya Allah?
•••
Ya Allah.. ya Razzak... Ya Jabbar... puji syukur kepadamu ya Allah, 3 tahun sudah aku menimba ilmu di pondok pesantren ini, penuh lika-liku, rasa lapar tak tertahan dan menyelesaikan hafalan Al-Qur’an ku dengan cepat dan dengan predikat sempurna. Namun seketika aku lemas mengingat bapak dan ibu.
Baca Juga: Drawing Piala Dunia U-20 Gagal, diduga karena Penolakan Gubernur Bali, Ini kata PSSI
“Hey Faris.. Kenapa?, kamu baik-baik aja kah? “ Tanya Fardan seraya duduk disampingku.