TiNewss.Com - Banyak orang mengaku telah mencintai Allah, tetapi masing-masing mesti memeriksa-diri sendiri berkenaan dengan ujian-ujian yang akan dialaminya.
Ujian pertama, dia mesti tidak membenci kematian, karena tak ada seorang "teman" pun yang ketakutan ketika akan bertemu dengan "teman"nya. Nabi SAW bersabda: "Siapa yang ingin melihat Allah, Allah pun ingin melihatnya."
Memang benar bahwa seorang pencinta Allah yang ikhlas mungkin saja bisa takut akan kematian sebelum ia menyelesaikan persiapannya menuju akhirat, tapi jika ia ikhlas ia akan rajin dalam mempersiapkan diri.
Baca Juga: Digitalisasi Sangat Dibutuhkan, Menteri PANRB: Tapi Jangan Berloma Bikin Aplikasi Baru
Ujian kedua, ialah seseorang mesti rela mengorbankan kehendaknya demi kehendak Allah; mesti berpegang erat-erat kepada apa yang membawanya lebih dekat kepada Allah, dan mesti menjauhkan diri dari tempat-tempat yang menyebabkan ia berada jauh dari Allah.
Kenyataan bahwa seseorang telah berbuat dosa, bukanlah bukti bahwa dia tidak mencintai Allah sama sekali. Hal itu hanya membuktikan bahwa ia tidak mencintaiNya dengan sepenuh hati.
Fudhail berkata pada seseorang: "Jika seseorang bertanya kepadamu, cintakah engkau kepada Allah, maka diamlah; karena jika engkau berkata: 'Saya tidak mencintaiNya,' maka engkau menjadi seorang kafir; dan jika engkau berkata: 'Ya', padahal masih banyak perbuatannya yang bertentangan dengan itu."
Ujian ketiga, bahwa dzikrullah mesti secara otomatis terus tetap segar di dalam hati. Karena, jika seseorang memang mencintai, maka ia akan terus mengingat-ingat paa yang dicintainya; dan jika cintanya itu sempurna, maka ia tak akan pernah melupakanNya.
Meskipun demikian, memang mungkin terjadi bahwa sementara kecintaan kepada Allah tidak menempati tempat utama di hati seseorang, kecintaan akan kecintaan kepada Allahlah yang berada di tempat itu, karena cinta adalah sesuatu dan kecintaan akan cinta adalah sesuatu yang lain.
Ujian keempat, bahwa ia akan mencintai Al-Qur'an yang merupakan Firman Allah.
Jika cintanya memang benar-benar kuat, ia akan mencintai semua manusia, karena mereka semua adalah hamba-hamba Allah. Malah cintanya akan melingkupi semua makhluk, karena orang yang mencintai seseorang akan mencintai karya-karya cipta dan tulisan tangannya.
Artikel Terkait
Kunci Kebahagiaan: Mengenal Dunia (Bagian 7)
Kunci Kebahagiaan: Kebahagiaan dan Penderitaan di Akhirat (Bagian 8)
Kunci Kebahagiaan: Mencintai Allah, Kenali Sebab-sebabnya (Bagian 9)
Tiga Tingkatan Puasa Menurut Al-Ghazali, Ayo Naik Kelas!
Tiga Tingkatan Puasa Menurut Al-Ghazali, Ayo Naik Kelas!