Kunci Kebahagiaan: Mengenal Dunia (Bagian 7)

- Rabu, 15 Maret 2023 | 22:10 WIB
Perumpamaan kehidupan dunia ibarat para musafir yang beristirahat sejenak dari perjalanannya yang jauh  (YouTube)
Perumpamaan kehidupan dunia ibarat para musafir yang beristirahat sejenak dari perjalanannya yang jauh (YouTube)

TiNewss.Com - Dunia adalah sebuah panggung atau pasar yang disinggahi oleh para musafir di tengah perjalanannya ke tempat lain. Di sinilah mereka mempersiapkan berbagai perbekalan untuk perjalanan itu.  

Manusia dengan menggunakan indera-indera jasmaniahnya, memperoleh sejumlah pengetahuan tentang karya-karya Allah serta, melalui karya-karya tersebut, ia memperoleh pengetahuan tentang Allah. Suatu pandangan tentangNya akan menentukan kebahagiaan masa-depannya. 

Untuk memperoleh pengetahuan inilah, ruh manusia diturunkan ke alam dunia ini. Selama indera-inderanya masih tinggal bersamanya, dikatakan bahwa ia berada di "alam ini". Jika kesemuanya itu pergi dan hanya sifat-sifat esensialnya saja yang tinggal, dikatakan ia telah pergi ke "alam lain".

 Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Siak Provinsi Riau Serius Kembangkan SPBE, Sumedang Lakukan Pendampingan

Sementara manusia berada di dunia ini, ada dua hal yang perlu baginya. Pertama, perlindungan dan pemeliharaan jiwanya; dan kedua, perawatan dan pemeliharaan jasadnya. 

Pemeliharaan yang tepat atas jiwanya, adalah pengetahuan dan cinta akan Rabbnya. Terserap ke dalam kecintaan akan segala sesuatu selain Allah, berarti keruntuhan jiwa. Jasad bisa dikatakan sebagai sekadar hewan tunggangan jiwa dan musnah, sementara jiwa terus abadi. 

Jiwa mesti merawat badan persis sebagaimana seorang peziarah, dalam perjalanannya ke Mekah, merawat untanya. Tetapi jika sang peziarah menghabiskan waktunya untuk memberi makan dan menghiasi untanya, kafilah pun akan meninggalkannya dan ia akan mati di padang pasir.

Baca Juga: Pratinjau Babak 16 Besar Liga Champions Napoli vs Frankfurt: Live Streaming, Waktu Kick-off, dan Prediksi  

Kebutuhan-kebutuhan jasmaniah manusia itu sederhana saja, hanya terdiri dari tiga hal: makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tetapi nafsu-nafsu jasmaniah yang tertanam di dalam dirinya dan keinginan untuk memenuhinya, cenderung untuk memberontak melawan nalar yang lebih belakangan tumbuh dari nafsu-nafsu itu. 

Mereka perlu dikendalikan dengan hukum-hukum Tuhan yang disebarkan oleh para nabi. Sedangkan mengenai dunia yang mesti kita garap, kita dapati ia terkelompokkan dalam tiga bagian: hewan, tetumbuhan dan barang tambang. 

Produk-produk dari ketiganya terus-menerus dibutuhkan oleh manusia dan telah mengembangkan tiga pekerjaan besar; pekerjaan para penenun, pembangun dan pekerja logam. Semuanya itu memiliki banyak cabang yang lebih rendah seperti penjahit, tukang batu dan tukang besi. Tidak ada daripadanya yang bisa sama sekali bebas dari yang lain. 

Baca Juga: Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon Termasuk Kota Tujuan Mudik Gratis Tahun 2023  

Hal ini menimbulkan berbagai macam hubungan perdagangan, dan seringkali mengakibatkan kebencian, iri hati, cemburu dan lain-lain penyakit jiwa. 

Karenanya timbullah pertengkaran dan perselisihan, serta kebutuhan akan pemerintahan politik dan sipil serta ilmu hukum.

Halaman:

Editor: Maman Supriatman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X