TiNewss.Com - Setiap orang yang mengkaji tema pengenalan diri, akan mengetahui bahwa kebahagiaan tidak bisa terlepas dari pengetahuan tentang Tuhan.
Tiap kualitas dalam diri manusia senang dengan segala sesuatu yang untuknya ia diciptakan. Syahwat senang memuasi nafsu; kemarahan senang membalas dendam; mata senang melihat obyek-obyek yang indah; dan telinga senang mendengar suara-suara yang selaras.
Fungsi tertinggi jiwa manusia adalah pencerapan kebenaran. Dalam mencerap kebenaran tersebut ia mendapatkan kesenangan tersendiri.
Baca Juga: FC Barcelona Dikecam Oleh Penuntut Karena Dugaan Kasus Korupsi
Bahkan soal-soal remeh, seperti mempelajari catur, juga mengandung kebaikan. Makin tinggi materi subyek pengetahuan didapatnya, makin besarlah kesenangannya.
Seseorang akan senang jika dipercayai untuk jabatan Perdana Menteri. Tetapi betapa lebih senangnya ia jika sang raja sedemikian akrab dengannya, sehingga membukakan soal-soal rahasia baginya.
Seorang ahli astronomi yang dengan pengetahuannya bisa memetakan bintang-bintang dan menguraikan lintasan-lintasannya, mereguk lebih banyak kenikmatan dari pengetahuannya, dibanding seorang pemain catur.
Baca Juga: Gebyar Re opening Destinasi Wisata Wonotirto, Disambut Antusias Warga Tanggamus
Setelah mengetahui bahwa tak ada sesuatu yang lebih tinggi dari Allah, maka betapa akan besarnya kebahagiaan yang memancar dari pengetahuan sejati tentang-Nya.
Orang yang telah kehilangan keinginan akan pengetahuan seperti ini, bagaikan seorang yang telah kehilangan seleranya terhadap makanan sehat, atau yang untuk hidupnya lebih menyukai makan lempung daripada roti.
Semua nafsu badani musnah pada saat kematian, bersamaan dengan kematian organ-organ yang biasa diperalat nafsu. Tetapi jiwa tidak. Ia simpan segala pengetahuan tentang Tuhan yang dimilikinya, malah menambahnya.
Baca Juga: Uang di Dalam 2 Kotak Amal Masjid Besar Situraja Sumedang Raib, Pencuri Diduga Orang yang Sama
Suatu bagian penting dari pengetahuan tentang Tuhan timbul dari kajian dan renungan atas jasad kita sendiri yang menampakkan kebijaksanaan, kekuasaan, serta cinta Sang Pencipta.
Dengan kekuasaan-Nya, Ia bangun kerangka tubuh manusia yang luar biasa dari hanya suatu tetesan belaka. Kebijakan-Nya terungkapkan di dalam kerumitan jasad kita serta kemampuan bagian-bagiannya untuk saling menyesuaikan.
Artikel Terkait
Segitiga Akhir Zaman dan Megaproyek Kerajaan Saudi
Mengapa Dajjal Tidak Disebutkan Namanya Secara Langsung dalam Al-Qur'an?
Sunnah Strategis dalam Perjanjian Hudaibiyah, Jejak Diplomasi Rasulullah yang Brilian dalam Pembebasan Mekah
Kunci Kebahagiaan: Pengetahuan tentang Diri (Bagian 1).
Kunci Kebahagiaan: Pengetahuan tentang Diri (Bagian 2).