Persebaya Geram Harus Mengosongkan Kandangnya Demi Piala Dunia U-17 2023

TiNewss.Com - Penunjukkan Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023 memang menimbulkan polemik.

Hal ini karena GBT juga menjadi kandang Persebaya Surabaya, salah satu tim sepak bola terbesar di Indonesia.

Dengan dipilihnya GBT, maka Persebaya Surabaya harus mengosongkan kandangnya selama perhelatan Piala Dunia U-17 2023 berlangsung.

Baca Juga: Strategi Hero Counter untuk Mengalahkan Esmeralda di Mobile Legends

Hal ini tentu menimbulkan kerugian bagi Persebaya Surabaya, baik dari segi finansial maupun prestasi.

Persebaya Surabaya juga merasa dirugikan karena tidak diberi kesempatan untuk memberikan masukan dalam proses penunjukkan GBT sebagai venue Piala Dunia U-17 2023.

Surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyatakan GBT harus steril sampai usainya Piala Dunia U-17 pada awal Desember nanti tentu menambah polemik yang sudah ada.

Baca Juga: Jonatan Christie Melaju Ke Final VICTOR Hong Kong Open 2023 dengan Pertandingan Epik!

Hal ini karena surat tersebut membuat Persebaya Surabaya harus mengosongkan kandangnya selama lebih dari 6 bulan, yang tentu menimbulkan kerugian yang sangat besar.

Pihak Persebaya Surabaya sangat keberatan dan meradang dengan surat PUPR tersebut. Hal ini karena surat tersebut membuat Persebaya Surabaya harus mengosongkan kandangnya tepat di tengah persiapan laga akbar melawan Arema FC.

"Lantas, mengapa GBT harus steril dua bulan jelang kick-off Piala Dunia U-17? Ini seperti memaksaPersebaya terusir dari Surabaya. Keluarnya surat PUPR yang sangat mendadak membuat status pertandingan Persebaya vs Arema FC menjadi ngambang. Padahal, sekali lagi, persiapan sudah lebih dari separo jalan. Tidak bisa serta-merta pertandingan itu dibatalkan," tulis Persebaya di situs resminya.

Baca Juga: MU Menelan Kekalahan 1-3 di Liga Inggris, Raih Posisi ke-13

Persebaya Surabaya sudah separuh jalan mempersiapkan laga tersebut. Mereka sudah melakukan berbagai persiapan, mulai dari latihan, menyusun strategi, hingga menjalin komunikasi dengan Arema FC.

Dengan surat PUPR tersebut, semua persiapan yang sudah dilakukan Persebaya Surabaya menjadi sia-sia. Mereka harus memulai dari awal lagi, padahal laga melawan Arema FC tinggal beberapa hari lagi.