Sedangkan imajinasi menurut Wikipedia adalah daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum.
Imajinasinya memang lahir atas bantuan pengetahuan umum yang ada di seseorang untuk menghasilkan gambaran baru pada sesuatu yang jauh melampuai apa yang diketahui saat ini.
Imajinasi setiap orang akan berbeda tergantung ke arah mana imajinasi itu akan dibawa. Imajinasi akan sangat dipengaruhi oleh visi diri, kecerdasan, dan pengetahuan siap.
Baca Juga: Perlukah Personal Branding bagi Kita?
Semakin hebat visi dirinya, semakin tinggi kecerdasannya dan semakin luas pengetahuan siapnya, akan menentukan sejauh mana imajinasi itu akan dicanangkan.
Orang hebat akan berpikir dari imajinasi dulu baru berpikir untuk mencapainya. Sedangkan orang kerdil akan berpikir dari keterbatasan yang ada sehingga akan mengkerdilkan imajinasinya.
Duh uangnya tidak ada, duh sulit, duh ini tidak akan berhasil, duh akan memakan waktu lama, dan lain-lain. Ini adalah sosok yang imajinasinya dangkal, sehingga akan menghasilkan imajinasi yang kerdil.
Imajinasi yang hebat, akan diikuti proses pencapaian. Tahapan-tahapan pencapaian akan disusun secara sistematis sehingga tidak akan ada kesalahan, zero defect (kesalahan nol). Ini dilakukan agar waktu pencapaian lebih cepat, dari sisi biaya lebih efisien dan dengan hasil yang maksimal.
Baca Juga: Narasi, Tetiba Populer Gara-Gara Anies Rasyid Baswedan!
Imajinasi yang hebat, didukung pengetahuan siap yang luas, kecerdasan yang tinggi, akan menghasilkan pencapaian yang luar biasa. Mari berimajinasi tentang sesuatu untuk kebaikan dan kemajuan. Semoga sukses akan selalu menyertai imajinasi baik yang kita kembangkan.***
Artikel Terkait
Narasi, Tetiba Populer Gara-Gara Anies Rasyid Baswedan!
Menata Kota Ala Yogyakarta
Strategi Mencapai Tujuan, Ubah Arah Layar bukan Lawan Arah Angin
Perlukah Personal Branding bagi Kita?
Kisah Inspiratif : Gadis Penjual Donat Lulus Kedokteran