"Dede mau jalan-jalan malam sama keluarga, tidak mau sama om," katanya.
Ya dengan bahasa yang menyentuh, membuat saya cepat-cepat mandi, sholat, mengaji dan makan. Lalu menuruti bungsuku untuk jalan-jalan mengitari kompleks menuju alun-alun.
Bahagia sekali tampaknya bungsuku ini jalan-jalan sore dengan bapaknya. Suasana yang sangat jarang dilakukan. Pertama karena pandemi dan yang kedua karena kerja yang membuat anak hanya ditemani uwa… Begitulah Kami menyebut Uwa Tuti yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun.
Sore itu saya mengikuti keinginan anak bungsuku. Apapun yang diinginkan dituruti. Jalan mengitari alun-alun dan mencari makanan yang disukainya. Aku tawarkan apa saja yang dilihat. Tapi tiba-tiba bungsuku tertuju pada cilor.
Cilor adalah makanan yang terbuat dari aci dan telor yang digoreng digulung. Ini makanan pavorit anak-anak. Padahal dilihat dari minyak gorengnya saja sudah hitam pekat. Diragukan tingkat kesehatannya. Anak bungsuku tetap dengan pilihan cilornya, tapi saya menjelaskan bahwa minyak gorengnya kotor dan hitam pekat.