Ndak ada orang kuat, Yang Ada bahkan banyak orang yang lemah ingatan!

- Jumat, 13 Mei 2022 | 08:44 WIB
 (TiNewss)
(TiNewss)



TiNewss.Com - Ramai sekali yang membicarakan orang kuat versi Pak Wabup (Sumedang), terkait dengan alih fungsi lahan yang disinyalir oleh beberpa pihak menjadi penyebab banjir bandang di Citengah Sumedang pada 4 Mei 2022.

Padahal, Walhi sudah mengungkap variabel perubahan alam. Walhi belum mengungkap variabel human error.

Duss saya mengajukan causes effect perubahan alam dengan perilaku manusia (variabel miskin struktural & kultural).

Bahwa ada korban jiwa sebab ada perilaku miskin kultural (ada orang kaya mendirikan bangunan /villa di sempadan sungai) -- ini pelanggaran.

Polisi sedang melakukan penyelidikan. Kita dukung, demi tegaknya hukum. Semua orang sama kedudukannya di depan hukum.

Ndak ada orang kuat, semuanya bisa di proses demi Hukum. Polisi, atas nama Negara demi keadilan harus menjalankan tugasnya.

Selama proses penyelidikan dan penyidikan, asas praduga tak bersalah, juga tetap menempel pada siapapun, selama belum cukup bukti.

Jadi, dugaan adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan banjir bandang, baru sebatas dugaan. Belum pada tataran kebenaran.

Logika yang sudah mengemuka datang dari Walhi dan Kementerian ATR BPN, yang menyatakan banjir bandang bukan karena alih fungsi lahan, dengan alasan bahwa kurang dari 1 persen saja lahan HGU maupun lahan Eks HGU yang dialihfungsikan dan kerapatan hutan lindung masih sangat baik.

Pemda Sumedang juga sudah melakukan analisa penyebab bencana. Perubahan alam yang terus terjadi, dengan atau tanpa campur tangan manusia.

Potensi bencana baik tanah longsor, banjir bandang atau caah dengdeng akan tetap terjadi, di masa yang akan datang.

2 tahun berturut turut bencana di situ (Citengah) memakan korban jiwa , polisi sedang lidik, sekali lagi kita kawal.

Dan sekali lagi, ndak ada orang kuat, Mereka harus dibersihkan dengan sikat kawat.

Korban banjir dan tanah longsor juga pernah terjadi di perumahan Cimanggung. Korban meninggal 40 orang. Dan jumlah korban selama 2 tahun berturut turut 42 korban jiwa.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Keasyikan Ngonten, Jangan Sampai Lupa Daratan

Kamis, 25 Mei 2023 | 07:44 WIB

Difteri Meninggi, Islam Punya Solusi

Senin, 13 Maret 2023 | 13:03 WIB

Jangan Ada Lagi Perempuan Putus Sekolah

Selasa, 14 Februari 2023 | 13:58 WIB

3 Alasan Perlu Belajar Adab Dulu Sebelum Ilmu

Selasa, 20 Desember 2022 | 14:35 WIB
X