Tapi tiba-tiba ada suara….. “Awwwwwwww,” kata Istri saya jatuh terjermbab. Rupanya dia menginjak jalan licin dan jatuh.
Perjalanan hampir mendekati lokasi para pekerja yang sedang menyiangi sawah.
Baca Juga: Kampoeng Ketandan Yogya viral di Dunia Maya karena disangka Shanghai
Kami semua lapar dan haus setelah menempuh perjalanan hamper 30 menit. Bi Dede dengan segera menyiapkan untuk makan. Sambal dadakan baru dibuat. Lauk pauk dan lalaban daun singkong dan caya-caya sudah bukanya.
Semua sudah siap dengan makan. Kami lahap makannya. Semua senang dan gembira. Ya seperti makan di restoran. Bahkan tingkat kepuasannya lebiih puas ini, karena sehabis ada tantangan perjalanan dengan makan duduk beralaskan tanah atau rumput di pinggir sawah.
Sensasi makan di sawah sambil melihat yang bekerja, bisa memberikan kepuasan tersendiri.
Sehabis makan sepuasnya. Giliran si bungsu dikasih chalange, yaitu jalan mengitari sawah dan menuju ke yang kerja. Ini sekaligus mengajarkan si bungsu untuk tahu sawah, tahu menanam sawah, tahu bekerja di sawah. Walau tentu dengan iming-iming hadiah, akhirnya mau juga jalan ke tengah sawah. Tentu dengan sangat gembira.
Istri saya tak ketinggalan. Tujuannya juga bukan untuk kerja tapi hiburan. Foto-foto dan video dengan yang berkerja dilakukannya. Ya hiburan liburan lebaran ke sawah, sangat menyenangkan. Bergembira dengan biaya yang sangat murah. Ini bisa merupakan alternatif healing liburan lebaran. Selamat mencoba!***
Artikel Terkait
Zulhas dan Roy Suryo Dampingi Anies Baswedan Sholat Ied di JIS, Tidak Terkait 2024?
Antisipasi Arus Balik, Menhub Imbau Warga Agar Balik Lebih Awal Atau Setelah Tanggal 8 Mei
Menhub Ingatkan Warga untuk Selalu Update Informasi Terkini dari Media Sosial Resmi Milik Operator Tol
Banjir Bandang Kembali Terjadi, Sungai Cihonje di Citengah Sumedang membawa Korban?
Ini Kronologis Gadis Asal Indramayu Jadi Korban Banjir Bandang Citengah Sumedang