Solusi Mengatasi Kenaikan Harga-harga

Seharusnya, pemimpin masyarakat bertindak sebagai pelayan masyarakat. Inilah peran yang digariskan syariat Islam, sebagai mana sabda Nabi SAW:

" Imam( pemimpin) adalah raa'in (pelayan) masyarakat, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pelayanannya".

Wujud dari pelayanan adalah dengan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik dan lancar.

Maka, penyebab harga naik akan diidentifikasi dengan cepat, agar tidak menyusahkan masyarakat.

Penyebab harga naik disebabkan dua faktor.

Pertama, faktor alami, berupa ketiadaan barang karena misalnya gagal panen, atau bencana alam.

Menghadapi ini, kaum Muslim dituntut bersabar, dan suply barang akan dihadirkan dari daerah lain.

Kebijakan impor tidak akan diambil, karena akan menyebabkan ketergantungan kepada negara lain.

Operasi pasar akan dilakukan, dengan menghadirkan barang di pasar-pasar agar ketersediaan barang tetap terjaga, sehingga mencegah kenaikan harga.

Secara jangka panjang, negara melakukan berbagai upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian menuju swasembada pangan, misalnya berupa penetapan kawasan lindung lahan pertanian. Juga upaya riset dan pengembangan infrastruktur pertanian senantiasa dilakukan

Kedua, faktor penyimpangan syariat Islam dalam aktivitas ekonomi, seperti terjadinya ihtikâr (penimbunan), permainan harga (ghabn al fâkhisy), monopoli atau oligopoli.

Rasulullah saw sampai turun sendiri ke pasar untuk melakukan ‘inspeksi’ agar tidak terjadi ghabn (penipuan harga) maupun tadlis (penipuan barang/alat tukar), beliau juga melarang penimbunan (ihtikar).

Khalifah Umar bahkan melarang orang yang tidak mengerti hukum fikih (terkait bisnis) dari melakukan bisnis.

Para pebisnis secara berkala juga pernah diuji apakah mengerti hukum syara’ terkait bisnis ataukah tidak, jika tidak faham maka mereka dilarang berbisnis. Hal ini dilakukan karena setiap kemaksiatan_apalagi kemaksiatan terkait ekonomi_akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan ekonomi.

Demikianlah, solusi Islam dalam mengatasi kenaikan harga. Semua ini bisa dijalankan, manakala sistem kehidupan berjalan kuat dan mandiri.***