Saya juga membaca berita di TiNewss.com bahwa ada seorang pengusaha batu yang membangun jalan. Beliau adalah orang yang pertama membuat jalan dari Pasir Ingkik sampai Gunung Julang di Cisitu Kecamatan Cistu Kabupaten Sumedang. Pembuatan jalan tersebut dengan cara membabat hutan, menggali gunung dan menerobos lembah. Akhinya sekarang menjadi jalan, dan tentu akan menjadi jalan Lingkar Utara Waduk Jatigede.
Keberhasilan pengusaha tersebut merupakaan keutamaan karena yang mengawali, walaupun jalan yang akan dbangun berikutnya oleh orang lain menjadi lebih besar dan berhotmix, dibanding dengan yang pengusaha bangun masih berupa jalan tanah.
Di sebuah kampung, awalnya tidak ada yang namanya mesjid atau mushola. Datanglah seorang ustad muda yang menikah dengan gadis di kampung itu, dan menetap di kampung itu.
Karena sudah menjadi penduduk kampung tersebut, sang ustad mendirikan mushola yang sederhana dari kayu dan bambu. Walaupun mushola masih sederhana, maka sang ustad merupakan perintis. Dan perintis memiliki keutamaan karena dia yang mengawali, walaupun sepuluh tahun kemudian berdirilah bangunan mesjid yang megah. Tetapi sang ustad sebagai perintis dibangunnya mushola memiliki keutamaan.
Dari beberapa renungan saya tersebut, saya makin paham dengan kalimat lanjutan Mas Didi, "Al-fadhlu lil mubtadi’ wa in ahsana muqtadhi... walaupun baru memulai yang Akang lakukan, itu merupakan keutamaan walaupun apa yang dilakukan orang lain setelahnya lebih bagus dan berhasil, karena sebelumnya belum pernah ada yang melakukannya."
Aamiin YRA.***
Artikel Terkait
Gunung Emas dan Petro Dolar: Perspektif Sistem Keuangan dan Moneter tentang Perang Besar (1/3)
Satresnarkoba Polres Sumedang Bekuk Dua Pengedar Narboka Asal Purwakarta, Residivis?
Benarkah Hafidz Al-Quran 30 Juz Ditolak Lamarannya jadi Cleaning Service, Malah Diterima Jadi Polisi di Jatim?
Menko Luhut: Work From Home Menjadi 50 Persen, Inmendagri akan Keluar Hari ini
Ada Kabar Gembira, Menko Luhut: Kasus Pandemi Covid-19 DKI Menunjukkan Penurunan