“Sungguh telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; barang siapa yang dapat melihat (dan mengenali Kebenaran itu), maka (manfaatnya) untuk jiwanya sendiri, dan barang siapa yang buta (tidak melihat Kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).” (QS. al-An'am: 104).
Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW menjelaskan Rencana Allah Maha Tinggi atas umat Yahudi yang diusir dari Tanah Suci, setelah mereka menolak al-Masih putra Maryam, lalu berusaha menyalibnya.
Allah Maha Pengampun kemudian memberikan periode waktu kepada mereka untuk mendapatkan ampunan-Nya (“Mudah-mudahan Tuhan kalian memberikan ampunan kepada kalian.” -- Bani Israil/al-Isra: 8), dan Dia menyediakan satu pintu terbuka agar mereka dapat memperoleh ampunan.
Pintu itu adalah seorang Nabi Terakhir yang datang kemudian. Dia adalah Muhammad SAW, Nabi Akhir Zaman. Umat Yahudi seharusnya beriman kepadanya, mengikutinya, menghormatinya, yang akan membantunya untuk memperoleh ampunan (QS. al-A'raf: 157).
Saat umat Yahudi Bani Israel menolak Nabi Muhammad SAW, maka pintu ampunan pun tertutup. Sejak itu, saat Zaman Akhir telah datang.
Allah Maha Tinggi lalu membawa mereka kembali ke lokasi kejahatan terbesar mereka, yakni Tanah Suci (QS. Bani Israil: 104). Kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci menandakan hukuman final untuk mereka telah dimulai. Buku ini menyatakan bahwa momen tersebut telah datang.
Periode waktu tujuh belas bulan pertama setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah, adalah periode waktu yang paling penting dan krusial dalam seluruh sejarah umat Yahudi.
Artikel Terkait
Selain Inovasi, Bupati sarankan Pendamping Bumdes Melakukan Kolaborasi secara Pentahelix
Tersangka Demo Anarkis GMBI Jadi 12 Orang, Satu di Antaranya Penunggang Patung Lodaya!
Setelah Minyak Goreng Murah Langka, Kini Pertalite di Sumedang Mengalami Hal Yang Sama
Keluar Pintu Tol Pamulihan-Sumedang Mulai Ramai Penjual, Ini Kata Kasatpol PP Sumedang
Kasus COVID 19 Di Sumedang Terus Naik, Ini Penjelasan Bupati Dony Ahmad Munir