• Kamis, 28 September 2023

Narasi Mobil Listrik Ala Ahok

- Rabu, 24 November 2021 | 11:25 WIB
Yelas Kaparino, Wartawan Senior tinggal di Jakarta (jmsi/rauf)
Yelas Kaparino, Wartawan Senior tinggal di Jakarta (jmsi/rauf)


Pernyaatan Basuki Tjahaja Purnama di kanal Youtube “Panggil Saya BTP” berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi” yang dirilis hari Jumat lalu (19/11) bisa melahirkan kesalahpahaman di tengah masyarakat mengenai road map mobil listrik (electric Vehicle atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Di dalam video itu, Ahok demikian ia biasa disebut, juga memberi kesan bahwa sedang terjadi perbedaan pandangan yang sangat serius dan tak teratasi di kalangan pemerintah mengenai cetak biru ekosistem industri mobil listrik di tanah air.

Karena tidak dapat diselesaikan di forum korporasi, maka Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina tampaknya merasa perlu membeberkan persoalan ini ke ruang publik.

Baca Juga: Masih Tentang Yana van Cadas Pangeran, Deddi Rustandi: Bebaskan Yana!

Menurut Ahok, rencana yang pernah dipaparkan Pertamina Power Indonesia (PPI) agar Indonesian Batery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group, Jerman, tidak didasarkan pada valuasi yang jelas.

IBC adalah holding yang didirikan pemerintah Indonesia untuk membangun industri baterai mobil listrik di tanah air.

Saat ini, bersama dengan konsorsium Korea Selatan, yang terdiri dari LG, Hyundai, dan Posco, IBC sedang memproduksi baterai mobil listrik untuk mobil listrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.

Baca Juga: Surat Al Kahfi dan Fitnah Dajjal

Pabrik mobil listrik dan baterai mobil listrik di Cikarang itu diyakini dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain utama mobil listrik di kawasan Asia Tenggara, menggantikan Thailand yang saat ini merajai industri mobil konvensional berteknologi combustion.

Keyakinan ini disampaikan Duta Besar Korea Selatan Park Taesung dalam sebuah wawancara dbulan September lalu.

Dubes Park menambahkan, dengan strategi yang dikembangkan kedua pihak, Indonesia dan Korea Selatan, pabrik mobil Hyundai di Cikarang sudah dapat memproduksi mobil listrik pada paruh pertama tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: 41 Kandidat ASN Berprestasi Ditetapkan Kementerian PANRB, Lolos Tahap II Ajang Anugerah ASN Tahun 2021

Kemampuan IBC memproduksi mobil eV dengan dukungan nikel yang melimpah diperkirakan akan sangat besar, sehingga perlu mengembangkan sayap untuk memasuki pasar-pasar lain di luar pasar tradisional yang hendak disasar.

Menurut ekonom INDEF, Tauhid Ahmad, dengan segala kapasitas yang dimiliki Indonesia, termasuk daya dukung ketersediaan nikel yang melimpah, sangat mungkin Indonesia merajai indistri mobil listrik dunia.

“Kita harus bermitra dengan banyak perusahaan luar, kalau hanya mengandalkan SDM sendiri terlalu lama, mungkin bisa tapi lama,” ujar Tauhid.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

'Derita Guru' Yang Tak Lagi 'Diguguh lan ditiru

Jumat, 18 Agustus 2023 | 20:10 WIB

Inovasi Wafer Pakan dari Hijauan Jagung dan Gamal

Jumat, 4 Agustus 2023 | 17:18 WIB

LGBT Dilaknat Allah Sejak Zaman Para Nabi

Selasa, 25 Juli 2023 | 13:40 WIB

Keasyikan Ngonten, Jangan Sampai Lupa Daratan

Kamis, 25 Mei 2023 | 07:44 WIB

Difteri Meninggi, Islam Punya Solusi

Senin, 13 Maret 2023 | 13:03 WIB
X