Dewasa ini materi sejarah dalam pembelajaran sejarah di tingkat persekolahan masih didominasi oleh peristiwa-peristiwa penting dalam konteks nasional dan dunia, khususnya di tingkat sekolah menengah. Kondisi ini disebabkan oleh kewenangan dalam kurikulum yang berlaku, untuk memberikan kewenangan kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Sementara terkait materi sejarah dalam pembelajaran sejarah seharusnya tidak hanya menyangkut peristiwa sejarah yang bersifat nasional saja, tetapi juga tidak kalah pentingnya adalah materi sejarah lokal. Sejarah lokal memiliki peranan besar dalam melengkapi sejarah nasional karena sangat kaya akan berbagai nilai-nilai kehidupan yang bisa mejadi teladan bagi masyarakat di sekitar lingkungannya.
Untuk menghasilkan pembelajaran yang baik dan bermakna dibutuhkan perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan sinergis dengan potensi daerah. Sehingga dengan demikian berbagai peristiwa dalam sejarah lokal sejatinya menjadi bagian penting dalam pembelajaran sejarah agar pembelajaran bersifat kontekstual karena dimulai dari lingkungan terdekat terlebih dahulu.
Baca Juga: Inilah Pahlawan Nasional Dari Sumedang, Yang Belum Dikatahui Banyak Orang
Dengan demikian dibutuhkan berbagai contoh upaya manusia dalam sejarah agar tetap bisa survival dalam menghadapi tantangan alam. Selain bisa belajar dari berbagai tradisi atau kearifan lokal masyarakat tradisional, juga bisa didapatkan dari nilai-nilai keteladanan dari banyak pemimpin lokal yang berkuasa pada zamannya dalam membuat keputusan terkait persoalan lingkungan.
Salah satu tokoh pemimpin lokal yang memiliki kepedulian lingkungan, berwawasan lingkungan yaitu Pangeran Aria Suriaatmaja, Bupati Sumedang yang memerintah dari tahun 1882-1919. Pangeran Aria Suriaatmadja terkenal juga sebagai Pangeran Mekah, karena beliau wafat di Mekah pada tanggal 1 Juni 1921 saat melaksanakan ibadah haji. Untuk mengenang jasanya di bangun monumen yang disebut Lingga di tengah alun-alun Sumedang.
Pangeran Aria Suriaatmaja hadir menjadi sosok pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan rakyat, pendidikan, lingkungan, pertanian dan peternakan. Kondisi wilayah Sumedang yang sebagian besar merupakan lereng-lereng gunung dan perbukitan, menyebakan wilayah Sumedang tidak menguntungkan bagi sektor agraris dengan tekhnik bersawah. Sementara sebagian besar penduduknya menggantungkan pada sektor pertanian yang secara langsung akan menggantungkan pada kemurahan alam dan lingkungannya.
Baca Juga: Gatot Mangkoepraja, Pahlawan Nasional Asal Sumedang Yang Dimakamkan di Bandung
Kondisi ini menjadi sebuah persoalan yang harus segera dicari solusinya. Pembuatan sengkedan atau terassering menjadi solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Ide Pangeran Aria Suriaatmaja dengan mengembangkan terassering bertujuan untuk memperlancar aktivitas pertanian dan hubungan transportasi. Di samping itu berbagai lahan tidur bekas tanaman kopi juga dimanfaatkan dengan baik agar tetap produktif.
Dengan demikian Pangeran Aria Suriatmaja sebagai individu sekaligus sebagai pemimpin, merupakan sosok atau tokoh yang memiliki kepedulian terhadap berbagai persoalan lingkungan. Kepeduliaannya terhadap lingkungan merupakan wujud kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan masyarakatnya agar masyarakatnya bisa hidup sejahtera tanpa melakukan pengrusakan terhadap lingkungan yang telah memberikan kehidupan.
Artikel Terkait
Hari Pahlawan Nasional, Pahlawanku Sepanjang Masa
Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, Ini Logonya!
Yu Kita Intip Makna Logo Hari Pahlawan 10 November 2021!
Menyongsong Hari Pahlawan 10 November 2021, Pelajaran Sejarah di Sekolah Sangat penting
Peringatan Hari Pahlawan 10 November, Ini Link Twibbon Hari Pahlawan 2021 dan Cara Menggunakannya