"…mereka juga tidak menyalibnya…" (QS. an-Nisa: 157).
Ketiga, Alquran menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa mengambilnya (mengambil jiwanya). Kenyataannya, ada dua pernyataan dalam Alquran:
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: wahai Isa, Aku mengambilmu kembali (mengambil jiwamu -- kata yang digunakan adalah _waffa_), dan mengangkatmu kepada-Ku dan menyucikanmu (dari kesalahan) orang-orang kafir (QS.Ali Imran: 55).
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman (pada Hari Penghakiman), “Wahai Isa (Jesus), Putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada manusia, 'sembahlah aku dan ibuku sebagai Tuhan-Tuhan selain Allah?' Dia (Isa) akan menjawab, 'Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah Mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu, sungguh Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya, (yaitu) “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian,” dan aku menyaksikan mereka selama aku tinggal di tengah-tengah mereka, tetapi setelah Engkau mengambilku kembali (mengambil jiwaku – kata yang digunakan lagi-lagi adalah waffa). Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. al-Maidah: 116-117).
Jika Allah Maha Tinggi mengambil jiwa Isa AS dan tidak mengembalikannya, maka kejadian itu adalah Maut (mati). Tetapi Allah tetap menegaskan bahwa dia tidak dibunuh (juga tidak disalib):
“…sesungguhnya mereka tidak membunuhnya…” (QS. an-Nisa: 157).
Kalau begitu, apa yang Allah Maha Tinggi lakukan dengan jiwa seseorang setelah dia mengambilnya? Mungkinkah Dia mengembalikan jiwa tersebut pada tubuhnya? Dapatkah hal semacam itu terjadi?
Alquran menegaskan bahwa Allah Maha Tinggi mengembalikan beberapa jiwa setelah mengambilnya dari tubuh:
“Allah mengambil jiwa-jiwa pada (saat) kematiannya dan orang-orang yang tidak mati Dia mengambil (jiwa-jiwa mereka) selama mereka tidur (jiwa orang-orang tidak diambil saat mereka terbangun, tetapi mereka akan mengalami hal itu saat tidur). Kemudian untuk orang-orang yang Dia tentukan kematian (Maut), Dia mencegahnya kembali (jiwanya tidak dibolehkan kembali ke tubuhnya): tetapi sisanya Dia kembalikan (pada tubuh mereka) sampai suatu waktu yang telah ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. az-Zumar: 42).
Apakah hal ini terjadi pada kasus Isa AS?
Artikel Terkait
Oh Young Soo dari 'Squid Game' Dinobatkan Jadi Aktor Pendukung Terbaik di Golden Globe
Covid-19 Melonjak Lagi, Nepal Tutup Sekolah Selama Tiga Minggu!
Misteri 'Pondok Bulan' Sebenarnya Hanya Batu Berbentuk Kelinci yang Menggemaskan
Heboh Boneka Arwah , Ini Tanggapan Zaenal Alimin dari MUI Sumedang
Ferdinand Hutahaean Ditahan Polisi Usai Diperiksa 11 Jam, Haris Pertama: Hidup POLRI