Yerusalem dalam Al Qur'an, Kunci untuk Memahami Dunia Modern (Bagian ke-10)

- Selasa, 11 Januari 2022 | 06:39 WIB

“Sungguh telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; barang siapa yang dapat melihat (dan mengenali Kebenaran itu), maka (manfaatnya) untuk jiwanya sendiri, dan barang siapa yang buta (tidak melihat Kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku sekali-kali bukanlah pemelihara(mu).” (QS. al-An'am: 104).

Dua Potret al-Masih yang Berlawanan

Setiap pemeluk Yahudi menolak Isa AS sebagai al-Masih, dan karenanya masih menunggu kedatangan al-Masih. Berarti secara tidak langsung berusaha menyalib dia. Karena penolakan mereka terhadap klaimnya sebagai al-Masih berkaitan dengan kematiannya yang mereka percaya telah dialaminya.

Tetapi Allah Maha Tinggi telah menyatakan bahwa umat Yahudi ditipu untuk percaya bahwa Isa AS telah dibunuh atau disalib:

"…Padahal mereka tidak membunuhnya, dan tidak menyalibnya, tetapi dibuat tampak demikian bagi mereka. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu diliputi keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu, melainkan hanya mengikuti persangkaan belaka, karena sesungguhnya mereka tidak membunuhnya.” (QS. an-Nisa: 157).

Kalau begitu, apa yang terjadi pada Isa AS? 

Alquran menjelaskan apa yang terjadi dengan membuat lima pernyataan:

Pertama, Alquran menyatakan bahwa umat Yahudi tidak membunuh Isa:

“…padahal mereka tidak membunuhnya…” (QS. an-Nisa: 157).

Kedua, Alquran menyatakan bahwa mereka tidak menyalibnya:

"…mereka juga tidak menyalibnya…" (QS. an-Nisa: 157).

Ketiga, Alquran menyatakan bahwa Allah Maha Kuasa mengambilnya (mengambil jiwanya). Kenyataannya, ada dua pernyataan dalam Alquran:

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: wahai Isa, Aku mengambilmu kembali (mengambil jiwamu -- kata yang digunakan adalah _waffa_), dan mengangkatmu kepada-Ku dan menyucikanmu (dari kesalahan) orang-orang kafir (QS.Ali Imran: 55).

“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman (pada Hari Penghakiman), “Wahai Isa (Jesus), Putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada manusia, 'sembahlah aku dan ibuku sebagai Tuhan-Tuhan selain Allah?' Dia (Isa) akan menjawab, 'Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah Mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu, sungguh Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya, (yaitu) “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian,” dan aku menyaksikan mereka selama aku tinggal di tengah-tengah mereka, tetapi setelah Engkau mengambilku kembali (mengambil jiwaku – kata yang digunakan lagi-lagi adalah waffa). Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. al-Maidah: 116-117).

Jika Allah Maha Tinggi mengambil jiwa Isa AS dan tidak mengembalikannya, maka kejadian itu adalah Maut (mati). Tetapi Allah tetap menegaskan bahwa dia tidak dibunuh (juga tidak disalib):

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X