• Selasa, 26 September 2023

Yerusalem dalam Al Qur'an, Kunci untuk Memahami Dunia Modern (Bagian ke-8)

- Sabtu, 8 Januari 2022 | 09:43 WIB
Maman Supriatman, Penulis Buku Kosmologi Islam. (TiNewss)
Maman Supriatman, Penulis Buku Kosmologi Islam. (TiNewss)

"...Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka..." (QS. Ali 'Imran: 19).

Mungkin kita perlu merenungkan fungsi _al-Furqan,_ pembeda, yang menjadi nama lain dari Alquran, termasuk dalam memahami proses sejarah tentang Yerusalem.

Ironisnya, pada zaman ini, sudah sulit menemukan di dunia Islam, para Sarjana yang mampu menyediakan petunjuk yang benar atas subjek ini. Semakin sulit kita menemukan mereka yang masih mengajarkan Hadits-hadits yang mengandung Nubuwwah kepada publik.

Padahal, takdir Yerusalem memberikan kepercayaan diri dan harapan besar kepada umat Muslim bahwa kebenaran dan keadilan akan menang melawan kebatilan dan penindasan.

Karena itu, setelah selesai membaca buku ini, implikasi pentingnya adalah:

Pertama dan yang paling penting, umat Muslim harus mempelajari pesan dan petunjuk Alquran mengenai takdir Yerusalem, dan mengajarkannya kepada publik.

Kedua, bahwa Yerusalem dan Tanah Suci seharusnya dicintai dengan sepenuh hati, seperti Mekah dan Madinah, dan perjuangan membebaskan Tanah Suci seharusnya menjadi bagian  cita-citanya. 

Jika setiap Yahudi dapat meninggalkan AS, Eropa atau Rusia dan bergabung dengan pasukan Pertahanan Israel untuk ikut serta dalam penindasan bersenjata terhadap warga Muslim dan Kristen Palestina di Tanah Suci, maka setiap Muslim pun seharusnya memiliki kebebasan yang sama untuk pergi dari mana pun dia tinggal di dunia, dan bergabung untuk membela yang tertindas di Tanah Suci. 

Hal itu merupakan suatu bentuk manifestasi keimanan yang nyata pada zaman ini, bahwa setidaknya umat Muslim memiliki keinginan dalam hati untuk berpartisipasi di Tanah Suci. Dari Yerusalem fase keempat dalam sejarah umat Islam akan diakhiri, dan dari Yerusalem pula fase kelima dan terakhir akan dimulai. 

Dengan demikian, seharusnya tidak ada orang beriman yang tidak ingin menjadi bagian dari upaya mengakhiri fase Mulkan Jabbariyan.

Hanya di Tanah Suci ini dan hanya dalam momen ini peluang itu tersedia. Sebuah peluang yang tampaknya sengaja Allah sediakan sebagai ladang amal paling besar dan paling mulia di akhir zaman, karena setelah ini tidak ada lagi konflik dan peperangan di muka bumi. Setelah ini sejarah akan memulai babak baru dan terakhir yang penuh kesejahteraan, keadilan dan keamanan, sebelum sejarah berakhir.

Ini adalah klaim Islam yang syah dan adil, karena kaum Yahudi dan Nasrani juga memiliki klaim yang sama. Ketiga agama Ibrahim ini bertemu pada subjek yang sama, yaitu klaim atas kembalinya zaman keemasan. Tetapi subjek ini pula yang membedakan antara Eskatologi Islam dengan Eskatologi lainnya, khususnya Eskatologi Yahudi dan Nasrani.

Orang-orang Euro-Amerika Yahud-Nasrani telah melahirkan zionisme, berdirinya Negara Israel, kembalinya umat Yahudi ke Tanah Suci, menguasai peradaban modern, selalu melakukan fasad di muka bumi, telah melahirkan dua Perang Dunia, dan kini tengah menyeret dunia pada ambang perang besar berikutnya. 

Semuanya bersumber pada obsesi mereka atas Tanah Suci, yang dalam keyakinan mereka sudah dijanjikan untuk menguasai dunia dari Yetusalem.

Bila orang-orang Euro-Amerika sangat terobsesi pada Tanah Suci Yerusalem sebagai pusat untuk mengembalikan zaman kejayaannya adalah sesuatu yang aneh, namun yang lebih aneh adalah apabila ada sementara kalangan Islam yang merasa aneh dengan sesama muslim yang terobsesi dengan Tanah Suci Yerusalem sebagai pusat dimana Zaman Keemasan Islam akan dimulai, sebagaimana yang sudah nyata dijanjikan dalam Kitab Suci-Nya.***

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aksi Perobekan Al Quran di Belanda Dikecam Satu Dunia

Senin, 25 September 2023 | 15:40 WIB

Shalat Fajar: Pengertian, Niat, dan Dzikir

Jumat, 22 September 2023 | 07:50 WIB

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Laki-Laki dalam Islam

Jumat, 22 September 2023 | 07:40 WIB

Doa Setelah Melaksanakan Shalat Tahajud

Jumat, 22 September 2023 | 07:00 WIB

Ketika Pasangan "Gila" Berbelanja, Apa yang Dilakukan?

Senin, 18 September 2023 | 10:12 WIB

Niat, Tata Cara, dan Keistimewaan Salat Qabliyah Subuh

Kamis, 14 September 2023 | 19:58 WIB

Niat dan Tata Cara Ibadah Umrah yang Penuh Makna

Kamis, 14 September 2023 | 19:00 WIB
X