• Jumat, 29 September 2023

Epistimologi, Ontologi dan Aksiologi (Bagian ke-1)

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 13:58 WIB
Maman Supriatman (TiNewss)
Maman Supriatman (TiNewss)

 

Epistemologi adalah salah satu dari tiga cabang filsafat yang mempelajari sumber, struktur/hierarki, metode dan validitas pengetahuan. Epistemologi adalah sinonim bagi Filsafat Ilmu. 

Dua cabang filsafat lainnya adalah Ontologi dan Aksiologi. Ontologi adalah cabang filsafat yang fokus pada kajian tentang hakikat di balik segala sesuatu yang ada, sinonim bagi Metafisika. Sedangkan Aksiologi adalah cabang filsafat yang fokus pada kajian nilai/kegunaan pengetahuan, sinonim bagi Filsafat Nilai.

Itulah tiga komponen setiap pengetahuan yang merupakan tiang penyangga bagi tubuh pengetahuan yang disusunnya. Ontologi menjelaskan mengenai pertanyaan "apa". Epistemologi menjelaskan pertanyaan "bagaimana". Aksiologi menjelaskan pertanyaan "untuk apa" (Jujun S. Suriasumantri, 1982).

Baca Juga: Bukan 12 yang Diperkosa Guru Ngaji di Bandung, Atalia: 20 Anak Diamankan, 9 Bayi Dilahirkan

Majma' al-Bahrain adalah sebuah Epistemologi yang dirumuskan Syekh Imran, berdasarkan kisah yang diabadikan dalam Surat Al-Kahfi, dimana Allah menyuruh Nabi Musa AS untuk berguru kepada Nabi Khidr AS. 

Secara harfiyah, Majma' al-Bahrain artinya pertemuan dua lautan/samudra, dimana Allah mengisyaratkan kepada Nabi Musa AS, tempat ia akan bertemu dengan Nabi Khidr AS. 

وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِفَتٰٮهُ لَاۤ اَبْرَحُ حَتّٰۤى اَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ اَوْ اَمْضِيَ حُقُبًا

"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun." (QS. Al-Kahf: 60).

Baca Juga: Nasehat Oded M Danial ke Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan: Jadilah Serigala, bukan Singa si Raja Hutan!

Secara istilah, Majma' al-Bahrain adalah sebuah Epistemologi yang mengintegrasikan samudra pengetahuan rasional (yang dimiliki Nabi Musa AS) dengan samudra pengetahuan intuitif (yang dimiliki Nabi Khidr AS), dimana Allah SWT menyuruh Nabi Musa AS untuk melengkapi khazanah keilmuan rasionalnya dengan khazanah keilmuan intuitif, setelah Nabi Musa AS berhasil menumbangkan tirani Fir'aun.

Epistemologi _Majma' al-Bahrain_ dengan demikian, adalah sebuah model Epistemologi/Filsafat Ilmu yang mengintegrasikan khazanah keilmuan rasional dan khazanah keilmuan intuitif.

 

Mencari Bibit Majma' al-Bahrain dalam Khasanah Intelektual Islam

Ketika menjelaskan latar belakang penyusunan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI, dan mengapa isi dan sistematikanya demikian, Nurcholish Madjid (Cak Nur), mengutip sebuah diskusi kecil. 

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kunci Meraih Keutamaan Akhlak Mulia di Mata Rasulullah

Jumat, 29 September 2023 | 20:50 WIB

Tsaqif Nofriza : Kisah Syahid di Bawah Gelombang

Jumat, 29 September 2023 | 20:33 WIB

Aksi Perobekan Al Quran di Belanda Dikecam Satu Dunia

Senin, 25 September 2023 | 15:40 WIB

Shalat Fajar: Pengertian, Niat, dan Dzikir

Jumat, 22 September 2023 | 07:50 WIB

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Laki-Laki dalam Islam

Jumat, 22 September 2023 | 07:40 WIB

Doa Setelah Melaksanakan Shalat Tahajud

Jumat, 22 September 2023 | 07:00 WIB

Ketika Pasangan "Gila" Berbelanja, Apa yang Dilakukan?

Senin, 18 September 2023 | 10:12 WIB
X