• Sabtu, 30 September 2023

Surat Al Kahfi dan Fitnah Dajjal, Analisis Nasikh dan Mansukh (Bagian ke-8, Seri Eskatologi Islam)

- Senin, 6 Desember 2021 | 06:55 WIB
Maman Supriatman, Penulis Buku Kosmologi Islam. (TiNewss)
Maman Supriatman, Penulis Buku Kosmologi Islam. (TiNewss)

Jawabannya, karena momen yang paling penting dalam sejarah Yahudi akan datang (para Rahib terbaik Yahudi ini bisa mengenali bahwa orang yang akan datang ke Madinah ini adalah seorang Nabi). 

Demikian pentingnya momen itu, sehingga Allah dan para penduduk langit menantikan apa yang akan terjadi.

Hal pertama yang dilakukan Nabi SAW setelah tiba di Madinah, adalah menghadap Jerussalem untuk melaksanakan shalat. 

Ketika shalat di Madinah menghadap Jerussalem, berarti Nabi membelakangi Ka'bah di Mekah, yang sampai saat itu Allah masih menentukan Jerussalem sebagai kiblat.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Gunung di Kawasan Bromo ini Kapan Terakhir Meletus?

Ketika masih berada di Mekkah, Nabi SAW selalu melaksanakan shalat di salah satu sudut Ka'bah, sehingga bisa menghadap ke Ka'bah dan Jerussalem sekaligus.

Orang Arab ketika berada di mana pun mereka akan beribadah menghadap Ka'bah. Nabi Muhammad SAW adalah orang Arab. Tapi ketika shalat di Madinah, beliau tidak menghadap Ka'bah, malah membelakanginya. 

Nabi SAW juga berpuasa pada waktu-waktu mereka berpuasa, dan dengan cara puasa sebagaimana mereka berpuasa. 

Dari situ para Rabi semakin yakin bahwa orang ini pastilah seorang Nabi. Dia menyembah Tuhan yang sama dengan mereka, dan beragama dengan agama yang sama dengan mereka.

Lalu mereka memutuskan untuk mengujinya, dengan membawa dua orang yang mengaku telah berzina untuk bertemu dengan Nabi SAW.

"Hai Muhammad, jika engkau utusan Tuhan, engkau yang memutuskan perkara ini."

Mereka bermaksud memasang jebakan. Tapi karena Nabi SAW, dengan penglihatan intuisinya, dapat mengenali jebakan itu, maka jebakan itu malah berbalik menjadi bumerang buat mereka.

Baca Juga: Surat Al Kahfi dan Fitnah Dajjal, Perang Syiah-Sunni-Tragedi Karbala (Bagian ke-7, Seri Eskatologi Islam)

Nabi SAW kemudian bertanya kepada mereka: "Hukuman apa yang akan kalian jatuhkan kepada dua orang pezina ini?"

Mereka menjawab: "Kami akan membuat mukanya menjadi hitam, kami akan merajamnya." 

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kunci Meraih Keutamaan Akhlak Mulia di Mata Rasulullah

Jumat, 29 September 2023 | 20:50 WIB

Tsaqif Nofriza : Kisah Syahid di Bawah Gelombang

Jumat, 29 September 2023 | 20:33 WIB

Aksi Perobekan Al Quran di Belanda Dikecam Satu Dunia

Senin, 25 September 2023 | 15:40 WIB

Shalat Fajar: Pengertian, Niat, dan Dzikir

Jumat, 22 September 2023 | 07:50 WIB

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Laki-Laki dalam Islam

Jumat, 22 September 2023 | 07:40 WIB

Doa Setelah Melaksanakan Shalat Tahajud

Jumat, 22 September 2023 | 07:00 WIB

Ketika Pasangan "Gila" Berbelanja, Apa yang Dilakukan?

Senin, 18 September 2023 | 10:12 WIB
X