Surat Al Kahfi dan Fitnah Dajjal, Kosmologi Peradaban Besar (Bagian ke-5, Seri Eskatologi Islam)

Surat Al-Mursalah memberi tahu kita tentang bayangan yang Allah kirimkan ke  dunia. 

 ٱنطَلِقُوٓا۟ إِلَىٰ ظِلٍّۢ ذِى ثَلَـٰثِ شُعَبٍۢ

 "Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang," (QS. Al-Mursalat: 30).

 Terjemah ini versi aplikasi Lafzi, mesin pencari Surat dan Ayat Alquran, (https://play.google.com/store/apps/details?id=org.lafzi).

 Untuk terjemah berbagai versi, lihat pada link ini:

https://tafsirweb.com/11820-surat-al-mursalat-ayat-30.html

Perbedaan antara penafsiran konvensional dengan Syekh Imran terletak pada pemaknaan tiga kata: انطلقوا = pergilah/biarlah; ظل = naungan/bayangan; dan شعب = cabang/tahap.

Baca Juga: Wamendag RI Apresiasi Terbitnya Buku Tentang Hukum Perdagangan Internasional

Ayat ini sulit difahami sebelum sejarah mengalami Pax Britannica. Bandingkan dengan kesulitan para shahabat untuk memahami Sabda Nabi SAW, bahwa di antara tanda kiamat adalah ketika orang-orang yang tadinya bertelanjang dada dan tidak beralas kaki, berlomba-lomba membangun gedung tinggi.

Karena bayangan adalah milik alam dunia material, dan alam akhirat bukanlah dunia material, maka di akhirat (Surga/Neraka) tidak ada bayangan. 

Jadi, Ayat ini termasuk Ayat Mutasyabbihat yang hanya bisa difahami dalam konteks sejarah. 

Karena itu, agar bisa difahami dalam konteks sejarah, seharusnya berarti: "Biarkan sejarah mengikuti bayangan yang akan menimpa dunia dalam tiga tahap."

Dan Eskatologi memberi tahu kita, bahwa bayangan itu adalah Dajjal. Tidak ada keilmuan konvensional yang bisa sampai pada kesimpulan demikian.