Surat Al Kahfi dan Fitnah Dajjal

- Rabu, 24 November 2021 | 06:58 WIB
Maman Supriatman (TiNewss)
Maman Supriatman (TiNewss)

Dajjal adalah subjek kajian yang paling sulit dipelajari. Syekh Imran yang konsisten menekuni Ilmu Akhir Zaman sejak lebih dari 20 tahun pun mengakui, dia belum berhasil menulis buku tentang dajjal secara utuh. 

Meskipun bisa dikatakan bahwa semua video kuliahnya yang berjumlah ratusan dan puluhan bukunya yang sudah diterbitkan, seluruhnya berkaitan dengan fitnah dajjal di akhir zaman, namun Syekh Imran mengakui bahwa dia tidak tau apakah umurnya akan cukup untuk merampungkan buku yang utuh tentang dajjal

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa buku dengan subjek dajjal akan menjadi bukunya yang terakhir. 

Kesulitan untuk menulis buku yang utuh tentang dajjal, sebagian karena dajjal sendiri adalah sosok yang misterius. Karena kelebihan dan kecerdasannya yang telah Allah khususkan untuknya tidak tertandingi, sebelum  diturunkan sosok yang juga telah Allah siapkan untuk membunuhnya, yaitu Nabi Isa AS. 

Baca Juga: 41 Kandidat ASN Berprestasi Ditetapkan Kementerian PANRB, Lolos Tahap II Ajang Anugerah ASN Tahun 2021

Kecerdikan dan kelebihannya inilah yang bahkan telah dan akan terus membuat kaum Yahudi pun, yang dianugerahi Allah sejumlah kelebihan dan kecerdasan, terkecoh pula oleh tipu dayanya. 

Bila kaum yang konon memiliki tingkat kecerdasan dan kecerdikan di atas rata-rata saja bisa terkecoh oleh tipu daya dajjal, tentu akan lebih mudah baginya untuk mengecoh masyarakat dunia dan umat Islam khususnya, termasuk keahliannya untuk menyamarkan keberadaannya, hingga banyak yang tidak percaya atau ragu bahwa sosok dajjal benar-benar ada, dan akan muncul dalam dimensi ruang dan waktu manusia, pada saatnya. 

Hanya setelah dajjal terbunuh, dunia ini akan terbebas dari kedzaliman dan penindasan, karena setelah berhasil membunuh dajjal kelak, Nabi Isa AS bersama Imam Mahdi, akan membangun kembali peradaban dunia terakhir sebelum Kiamat, dimana dunia akan dipenuhi keadilan dan kesejahteraan sebagaimana sebelumnya dunia ini dipenuhi oleh kedzaliman, penindasan dan ketakutan. 

 Baca Juga: Kasus COVID di Sumedang, Bertambah Lagi Walaupun Hanya Satu

Begitulah Nubuwwahnya. 

Dajjal, Nabi Isa AS dan Imam Mahdi, dengan demikian merupakan tiga tokoh utama dalam panggung dialektika sejarah akhir zaman, tentang pertarungan abadi antara keadilan dan kedzaliman, antara antara kebenaran dan kebatilan, yang baru akan berakhir menjelang berakhirnya sejarah.

Karena itu, kajian tentang (fitnah) dajjal tidak bisa tidak, mesti melibatkan dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu: sejarah, filsafat, politik, ekonomi, keuangan dan perbankan, hubungan internasional, perkembangan geopolitik global dan tentu saja seluruh disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam Islamic Studies.

Karena kompleksitas masalah dalam kajian subjek dajjal ini, maka Allah telah menunjuk seorang hamba pilihannya sebagai Nabi dan Rasul terakhir, dan karena itu disebut sebagai Nabi akhir zaman. Sebagai Nabi akhir zaman, beliau SAW tentu sudah dibekali dengan sejumlah _Nubuwwah_, agar umatnya selamat dan tidak tersesat dalam mengarungi belantara akhir zaman.

Baca Juga: Viral: Video Syur Garut 19 detik, Pemeran Cowok Berhasil Diamankan Polisi, Terungkap Ini Motifnya!

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X