Taklim Aparatur, Penceramah : Doa Tidak Sempurna Jika Tidak Di Awali Shalawat

- Rabu, 20 November 2019 | 12:03 WIB
taklim
taklim






Sumedang, Tinewss.com - Bertempat di Pendopo Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Kabupaten Sumedang, digelar taklim aparatur sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW 1441 H di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumedang. Dalam Ceramahnya, Dai yang menyampaikan wasiat menuturkan bahwa Doa tidak sempurna jika tidak di awali dengan Shalawat Nabi. "Doa tidak sempurna jika tidak diawali Shalawat," ungkap Dr Asep Hamdan, S.Ag.





Peringatan Maulid Nabi tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman, para Asisten, Kabag, dan Kasubag, serta para pegawai lingkup Setda. Sekda ketika membuka acara mengatakan, hendaknya para ASN dapat mengambil hikmah dari peringatan Maulid Nabi tersebut. "Hikmah utama dari peringatan Maulid Nabi ini adalah kita bisa mengikuti jejak dan meneladani sikap Rasulullah," ucapnya.





Sekda juga berharap hikmah Maulid Nabi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari, termasuk dalam pelaksanaan tugas para ASN. "Ada empat sifat Rasulullah dari mulai Sidiq (jujur), Fatonah (cerdas), Amanah (dipercaya), dan Tabligh (transparan). Ini (seharusnya jadi) gambaran ASN jaman sekarang.melalui empat sifat tersebut kita dapat mewujudkan ASN yang siap bersaing di kancah nasional bahkan global dan tentu saja nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat," ujarnya.





Terakhir Sekda menambahkan, melalui peringata Maulid Nabi kali ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi agar tugas-tugas para ASN lebih baik dari sebelumnya. "Kalau orientasi hidup kita adalah akhirat, maka urusan dunia akan dipermudah. Akhirat 'kajangkau' dunia juga 'kasampeur'. Semoga kegiatan ini bisa jadi inspirasi bagi kita untuk bisa melangkah dan bekerja lebih baik lagi," tukasnya.





Sementara itu, Dr. Asep mengajak jemaah untuk bersama-sama memanjatkan doa bagi para pendahulu dan semua pemimpin demi pencapaian Visi Misi Sumedang Simpati. Menurutnya, tidak cukup usaha lahir saja tetapi harus didukung dengan usaha batin agar mendapat restu Ilahi. Dakwah yang paling utama adalah contoh yang dipraktikkan langsung, bukan sekedar bicara atau rencana. Semuanya berasal dari kebiasaan. Setelah terbiasa akan menjadi karakter, dan setelah menjadi karakter akan menjadi tauladan. "Mudah-mudahan apa yang ingin dicapai dapat dilaksanakan dengan mudah atas izin Alloh SWT. Ilmu yang diamalkan untuk sehari-hari agar jadi kebiasaan, menjadi karakter, bahkan menjadi panutan (teladan)"ucapnya.





Masih dalam tausyiahnya, Asep mengatakan salah satu ciri orang yang mengaku cinta kepada Nabi adalah banyak membaca selawat kepada Nabi.Bahkan selawat menjadi pembuka rahmat dan dikabukkan doa. "Doa tidak sempurna jika tidak diawali Selawat," ungkapnya.


Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Menyingkap Misteri Pelepasan Ya'juj-Ma'juj

Selasa, 18 April 2023 | 04:14 WIB

Adab Pembelajar Al-Qur'an

Sabtu, 15 April 2023 | 20:26 WIB

Metodologi Mempelajari Al-Qur'an bagi Pemula

Sabtu, 15 April 2023 | 10:21 WIB

Tantangan Al-Qur'an Yang Tidak Akan Pernah Terjawab

Selasa, 11 April 2023 | 20:40 WIB

Meraih Taubat Nashuha di Bulan Ramadan

Selasa, 11 April 2023 | 15:22 WIB

Mu'jizat dan Keajaiban Al-Qur'an

Selasa, 11 April 2023 | 04:40 WIB

Dajjal, Alat Uji Keilmuan Islam

Sabtu, 8 April 2023 | 08:56 WIB

Baitul Izzah, Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Kamis, 6 April 2023 | 20:46 WIB

Ramadhan Mengajari Kita untuk Hidup Bersama Bulan

Selasa, 4 April 2023 | 17:56 WIB
X