Keagungan Sistem Islam Memuliakan Anak Yatim

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 18:20 WIB
Anak YATIM
Anak YATIM



Pertambahan korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia termasuk tertinggi di dunia. Akibatnya, banyak anak yang menjadi yatim bahkan yatim piatu.





Terkait itu, Gubernur Jawa Barat yang juga Duta Pengasuhan Anak Nasional mengajak keluarga dengan ekonomi mampu untuk menjadi orang tua asuh anak-anak yang jadi yatim atau yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. (prfmnews.id, 23/7)





Menyantuni anak yatim adalah perbuatan mulia dan dianjurkan agama. Namun yang tidak boleh luput dari perhatian utama adalah bagaimana agar pandemi Covid-19 segera diakhiri. Karena inilah penyebab korban terus berjatuhan, diantaranya mengantarkan kepada kematian. Sehingga jumlah anak yatim bahkan yatim piatu terus bertambah.





Seperti diketahui, pandemi berlangsung sudah lebih dari setahun. Hingga kini, tanda-tanda berakhirnya belum diketahui pasti. Hal ini karena, solusi yang ditempuh dinilai tidak efektif mengatasi pandemi. Banyak ahli menyarankan melakukan karantina kesehatan, solusi yang paling efektif mengatasi wabah penyakit menular. Namun kenyataan, berbagai macam langkah yang diambil, terkesan tidak tegas dan seolah tidak serius dalam menangani pandemi





Padahal, jika saja sejak awal pemerintah cepat tanggap melakukan karantina dengan menjamin kebutuhan pokok masyarakat, tentu pandemi dapat terlewati. Namun kenyataan yang terjadi, dalam kondisi seperti sekarang ini, hitung-hitungan untung rugi masih dijadikan pertimbangan utama. Maka tidak aneh, jika misalnya anggaran infrastruktur masih jauh melebihi anggaran kesehatan. Jawa Barat sendiri mengeluhkan, sudah mengeluarkan dana 5 Triliun dalam upaya menangani pandemi. Dan efeknya, seperti yang saat ini dirasakan bersama, ekonomi-pun menjadi tidak karuan.





Kondisi ini tidak lain disebabkan sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri kita tercinta ini. Kapitalisme menjadikan ekonomi sebagai prioritas sehingga mengalahkan perhatian terhadap keselamatan jiwa masyarakat.





Sistem kapitalisme juga menciptakan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Prinsip 'invisible hand' seperti yang digagas pencetus kapitalisme Adam Smith, menjadikan kehidupan seolah hutan rimba. Siapa yang kuat secara modal ia akan bertahan, dan yang lemah akan tersisihkan. Maka tidak aneh jika ditemukan kemiskinan melingkari keluarga besar A, dan sebaliknya keluarga besar B dalam kekayaan yang bisa sampai tujuh turunan.


Halaman:

Editor: grazynaharlow8

Terkini

Lemahnya Tanggung Jawab Negara Terhadap Korban Gempa

Sabtu, 14 Januari 2023 | 08:07 WIB

Menilik Makna Penamaan Masjid Al-Jabbar

Kamis, 5 Januari 2023 | 14:10 WIB

PPKM Dicabut, Subvarian Baru Masuk!

Kamis, 5 Januari 2023 | 13:51 WIB

Islam Menciptakan Kerukunan Beragama Yes, Pluralisme No!

Selasa, 27 Desember 2022 | 17:09 WIB

Pesta Mewah disaat Rakyat Susah, benarkah Amanah?

Minggu, 18 Desember 2022 | 13:05 WIB

Benarkah ada Risalah Kebangkitan di Piala Dunia?

Rabu, 14 Desember 2022 | 10:44 WIB

Geng Motor vs Zaid bin Tsabit

Senin, 28 November 2022 | 10:59 WIB

Hati-Hati Liburan, Selain Hujan ada Juga Angin Kencang

Sabtu, 26 Februari 2022 | 16:56 WIB

Bentuk dan Arti Marka Jalan Yang Penting Kamu Ketahui!

Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:49 WIB
X