Penyebab banjir Kahatex dan sekitarnya disebabkan air run off Sub DAS Citarik "watershed" DAS CITARUM dengan luas 4.315,4 hektar meliputi Desa Dampit , Desa Tanjungwangi , Desa Cimanggung , Desa Tegalmanggung dan Desa Cimanggung. Sub DAS Citarik adalah area aliran Sungai Citarik dengan hulu sungai di Kawasan Konservasi Gunung Kareumbi Masigit Kabupaten Sumedang yang bermuara ke Sungai Citarum , DAS Citarum .
Tekanan pembangunan tanpa memperhatikan aspek lingkungan di kawasan Sub DAS Citarik ini semakin menjadi hingga saat ini . Kawasan Sub DAS ini memiliki sumber air berlimpah dengan view bukit berhawa sejuk sangat cocok untuk permukiman . Pembangunan permukiman dengan KONSEP maksimalisasi jumlah rumah atau menjual sebanyak bannyaknya "UNIT" rumah membuat permukiman terbangun kurang memperhatikan aspek lingkungan . Kondisi ini diperparah dengan tidak selektifnya pemerintah memberikan izin kepada pengambang permukiman . Kondisi ini berlangsung lama dan kerusakan lingkungan semakin menjadi dan seterusnya akan memperparah bencana banjir di tahun tahun mendatang .
Untuk menghentikan bahaya laten banjir Kahatex harus dicari solusi mengatasi persoalam sumber penyebabnya , seperti :
(1) Pemda Sumedang berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Barat dan instansi terkait seperti BPDAS , BBWS Citarum , BPLHD , dll membahas "action plan" berupa langkah serius pengelolaan SubDAS Citarik guna mencegah berulangnya Bahaya Laten Banjir di kawasan itu .
(2) Pemda Sumedang bersama Provinsi Jawa Barat membangun infrastruktur civil engineering guna fasilitasi dan menarik pengembang dengan konsep menjual HUNIAN yang ramah lingkungan , misal menata lingkungan "zonasi permukiman" , membuat drainase induk , membuat jalan akses baru dll dll ..
(3) Pemda Sumedang memberlakukan perizinan ketat selektif dengan persyaratan civil engineering ketat sehingga permukiman yg terbangun berwawasan lingkungan dengan konsep "menjual HUNIAN" .