Warga Bandung ngantri di SPBU Vivo, 'untuk ngurangi Beban Negara'

TiNewss.com--Semenjak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) baik Pertalite maupun Pertamax yang mengalami kenaikan, antrian di SPBU Pertamina khususnya di BBM Pertalite selalu dipadati pembeli sepeda motor. Namun yang terjdi pada tanggal 26 September 2022 di SPBU Vivo Jl. Dr. Junjunan sangat lain.

Para pengendara roda dua memadati jalur pengisian SPBU Vivo sehingga menimbulkan kemacetan di Pasteur.  Tampaknya pengendara mulai beralih ke SPBU swasta dibanding di SPBU Pertamina. Bahkan netizen menyebut untuk mengurangi beban negara.

"Motor lebih enak, tarikan lebih enteng, juga irit walaupun RON89. Harga lebih mahal gak apa-apa, yang penting sudah mengurangi beban negara," kata pengendara seperti TiNewss.com kutip dari PikiranRakyat.com.

Baca Juga: Perpanjang SIM Satu Jam Selesai, Ini Jadwal SIM Keliling Sumedang Per 27 September 2022

Warga yang lain memberikan komentar, "Pas nyoba pakai bensin di Vivo, asa beda tarikanna asa hampang. Duka tah nu sanesna. (Semenjak mencoba pakai BBM dari Vivo terasa beda, tarikannya lebih ringan. Tapi enggak tahu menurut yang lain)."

Bahkan para pengguna meminta pihak SPBU Vivo untuk memperbanyak SPBU Vivo di kota Bandung.

"Ayo SPBU Vivo buka cabang yang banyak," kata pengguna yang lain.

Bahkan ada pengguna yang berkomentar lebih berani lagi.

"Mohon manajemen Vivo bikin SPBU di samping Pertamina, kaya minimarket yang selalu berdampingan," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca wilayah Cirebon dan Sekitarnya, Senin 26 September 2022

Dikutip dari PikiranRakyat.com, harga di SPBU Vivo sebenarnya lebih mahal dibanding di SPBU Pertamina. SPBU Vivo menjual tiga jenis BBM, yakni Revvo 89 seharga Rp10.900 per liter, Revvo 92 Rp15.400 per liter, dan Revvo 95 Rp16.100 per liter. 

Sedangkan Pertamina menjual 6 jenis BBM, dengan yang paling laku di pasaran adalah Solar dengan harga Rp6.800 per liter, Pertalite dengan harga Rp10.000 per liter dan Pertamax dengan harga Rp14.500 per liter.***