Diprotes Gegara Tulisan Sunda di Alun-Alun Sumedang, Sekum DKS Sampaikan Klarifikasi dan Aternatif Solusi

- Rabu, 16 Februari 2022 | 12:29 WIB
Sekretaris Umum Dewan Kebudayaan Sumedang, Asep Anang Supriatna (TiNewss/Rauf)
Sekretaris Umum Dewan Kebudayaan Sumedang, Asep Anang Supriatna (TiNewss/Rauf)

 

TiNewss.com - Belum lama ini ada puluhan masyarakat pemerhati adat Sunda dari berbagai daerah hadir di Alun-Alun Sumedang, Jawa Barat.

Mereka mengkritisi terkait adanya tulisan Sunda yang mengandung filosofi tinggi, yang tertanam di lantai alun-alun Sumedang.

"Ieu lain masalah urang Sumedang. Sadunya ieu kudu mengkritisi, simbol-simbol Sunda Kunaon di simpen di dieu. Dicampakan," kata seorang pemerhati sebagaimana dikutip TiNewss.com.

Baca Juga: Bantu UMKM, Bupati Sumedang Gelar Bursa Modal Murah di Pendopo IPP Sumedang

Sekaitan dengan hal tersebut, Sekretaris Umum Dewan Kebudayaan Sumedang (Sekum DKS) Asep Anang Supriatna menyampaikan klarifikasi dan juga alternatif solusi untuk penempatan tulisan-tulisan di Alun-Alun Sumedang.

Asep menyampaikan bahwa DKS sejak awal menyampaikan kritik serta langsung melakukan perubahan.

Pertama, adanya tulisan yang salah baik ejaan maupun susunan kalimatnya.

Baca Juga: Innalillahi, Artis Dorce Gamalaama Meninggal Dunia Karena Covid19

Kedua, adanya tulisan yang berkonotasi negatif dan cenderung kasar.

Ketiga, atas kejadian itu DKS melakukan perbaikan sehingga hal tersebut menjadi lebih baik.

Namun masalah penyimpanan, Asep mengembalikan kepada pihak Kontraktor pelaksana.

Baca Juga: Sumedang dan Banyak Kabupaten Kota di Jawa Barat, Wajib 'Berguru' Ke Pangandaran, Soal Covid19

"Kami sudah menyarankan agar tidak disimpan di lantai, supaya tidak terinjak. Namun demikian, pihak kontraktrok pelaksana harus bekerja sesuai dengan spesifikasi yang sudah dibuat sesuai dengan bistek. Jadi untuk tahap awal pembangunan ini, memang susah melakukan perubahan," katanya.

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X