TiNewss.com - Belum lama ini ada puluhan masyarakat pemerhati adat Sunda dari berbagai daerah hadir di Alun-Alun Sumedang, Jawa Barat.
Mereka mengkritisi terkait adanya tulisan Sunda yang mengandung filosofi tinggi, yang tertanam di lantai alun-alun Sumedang.
"Ieu lain masalah urang Sumedang. Sadunya ieu kudu mengkritisi, simbol-simbol Sunda Kunaon di simpen di dieu. Dicampakan," kata seorang pemerhati sebagaimana dikutip TiNewss.com.
Baca Juga: Bantu UMKM, Bupati Sumedang Gelar Bursa Modal Murah di Pendopo IPP Sumedang
Sekaitan dengan hal tersebut, Sekretaris Umum Dewan Kebudayaan Sumedang (Sekum DKS) Asep Anang Supriatna menyampaikan klarifikasi dan juga alternatif solusi untuk penempatan tulisan-tulisan di Alun-Alun Sumedang.
Asep menyampaikan bahwa DKS sejak awal menyampaikan kritik serta langsung melakukan perubahan.
Pertama, adanya tulisan yang salah baik ejaan maupun susunan kalimatnya.
Baca Juga: Innalillahi, Artis Dorce Gamalaama Meninggal Dunia Karena Covid19
Artikel Terkait
Tunaikan Janji Kampanye Bupati Dony Ahmad Munir Resmi Melakukan Groundbreaking Alun-alun Sumedang
Mengenal Alun-alun Sumedang Di Masa Silam
Wajah Baru Alun-alun Sumedang
Wow, Ini Dia Keistimewaan Batu Granit Impor untuk Alun-alun Sumedang
Alun-alun Sumedang dimata Fotografer Abi Firman
Kabar Gembira, Alun-Alun Sumedang Sudah Kembali Dibuka
Spot Foto di Alun-Alun Sumedang Terhalang PJU, Aris: Perlu di Geser atau di Ganti