TiNewss.Com - Ustad Abdul Somad alias UAS ditahan imigrasi Singapura. Selain ditahan, UAS juga mendapat perlakukan tidak pantas, serta di deportasi dari Singapura.
Hal ini terkonfirmasi dengan cuitan Hilmi Firdausi pada akun twitternya.
Ustadz Hilmi merasa kaget dengan pemberitaan yang menyebutkan UAS di deportasi oleh Pemerintahan singapura.
Tangkapan layar percakapan WA dengan UAS, dipublish Hilmi.
Atas kejadian ini, UAS meminta pihak DPR-RI untuk mendesak dubes Singapura agar memberikan penjelasan mengada apa deportasi.
Dia mengaku, beberapa hari sebelum keberangkatan ke Singapura, semua persayaratam sudah dipenuhi.
"ICA sudah keluarkan arrival card. Semua rute perjalanan jelas," kata UAS.
Dalam rencana perjalanannya UAS akan menggunakan Minivan/Hi Ace dengan 13 kursi, sebanyak 1 unit. Namun akan di isi dengan 5 orang dewasa dan 2 anak-anak saja.
Tanggal 16 Mei, menurut rencana hanya separuh waktu sekitar 4 jam. Mereka akan dijemput di Tanah Merah pada pukul 14:50, kemudian berhenti ke Arab Street di masjid Sultan, sebelum di dorp ke Hotel yakni Lion Peak Bugis ex Marrison Hotel.
Perjalanan pada 17 Mei, selama kurang lebih 8 jam akan diawali dengan penjemputan di hotel pada pukul 09"00. Kemudian ke SGST, Singapore Flyer, Merlion, Singapore River, USS, Garden by the bay, dan berakhir di Tanah Merah Ferry terminal pada 16:30. Kemudian dari Tanah Merah ke Batam, pada pukul 18:10.
Pada perjalanan 16 Mei 2022 pukul 13:30 setibanya di Pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Rombongan yang terdiri dari UAS sendiri, Istri, Samy (bayi 3 bulan), Sahaba Uas, Istrinya, anak sahabatuas (21) dan anak sahabat UAS (4) masuk.
"Setelah masuk, UAS ditarik ke pinggir tempat orang berlalu lalang. UAS ingin memberikan tas berisi peralatan bayi ke istri yang berjarak 5 meter. Tidak Dizinkan," kata UAS.
Lalu kemudian istri UAS dan rombongan yang sudah hampir ke luar pelabuhan ditarik masuk lagi ke dalam imigrasi.