TiNewss.Com - Akibat aksi protes akibat Pembakaran Al Quran selama akhir pekan di Swedia selatan, 40 orang terluka, 14 di antaranya pengunjuk rasa, 26 adalah polisi.
Protes dimulai sebagai tanggapan atas tindakan politisi sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan, yang pada 14 April membakar beberapa salinan Alquran, memprotes kedatangan umat Islam di negara itu.
Menurut saluran televisi AS CNN , 14 pengunjuk rasa terluka setelah polisi melepaskan beberapa tembakan peringatan untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Tiga di antaranya luka-luka akibat terkena peluru, selebihnya karena terlindas.
Baca Juga: Pendeta Saifuddin Ibrahim Minta Menag 300 Ayat Al Quran Dihapus, Romo Benny Tegas: Penistaan Agama!
Menurut publikasi Swedia Aftonbladet , pengunjuk rasa menyerang petugas polisi, membakar polisi dan kendaraan sipil, dan melemparkan batu ke petugas polisi. Akibatnya, 26 petugas polisi terluka.
Dilaporkan Kommersant.ru, Perdana Menteri Magdalena Andersson mengatakan kepada surat kabar itu bahwa polisi Swedia percaya bahwa para pengunjuk rasa mungkin terkait dengan geng kriminal. Polisi Swedia menangkap 26 perusuh di kota Linkoping dan Norrköping.
Kerusuhan di tanah air dimulai pada 14 April setelah Rasmus Paludan mulai membakar edisi Al Quran. Paludan akan melanjutkan aksinya, tetapi setelah protes dimulai, dia menangguhkannya dan pergi ke Denmark.
Karena tindakan politisi tersebut, Kementerian Luar Negeri Irak memanggil kuasa usaha Swedia di Baghdad.
Artikel Terkait
Ibrahim 'Mike' Baycora Bersumpah Di Bawah Al-Quran Sebagai Kepala Polisi Muslim Pertama Di Kota Paterson Amerika Serikat
Aktor Di Wiro Sableng, Ternyata Pejuang Berantas Baca Quran
PC AMK Sumedang Gelar Wakaf Quran di Sumedang
Al Quran dan Perang Besar (Bagian ke 1)