TiNewss.com - Para pengunjuk rasa yang menentang pembatasan COVID-19 di Bulgaria bentrok dengan polisi ketika mereka mencoba menyerbu Parlemen di ibu kota Sofia, Kamis kemarin.
Beberapa orang, termasuk petugas polisi, dilaporkan terluka dalam bentrokan tersebut. Akhirnya, para pengunjuk rasa didorong mundur dan polisi menutup gedung.
Kekerasan meletus pada rapat umum protes menentang mandat masker dan vaksin yang diselenggarakan oleh kelompok nasionalis. Kelompok ini menentang keras tindakan anti-epidemi pemerintah Bulgaria.
Baca Juga: Facebook Menghadapi Class Action US,2 miliar di Inggris Atas Dominasi Pasar
''Tujuan dari protes adalah untuk menghapus tindakan pembatasan dan terutama, pertama-tama, sertifikat hijau yang tidak konstitusional,'' kata Kostadin Kostadinov, pemimpin Partai Vazrazhdane, sebelum protes.
Kelompok nasionalis, yang memegang 13 kursi di 240 kursi parlemen, telah memenangkan dukungan di antara penentang pembatasan virus corona.
Hampir 1.000 pengunjuk rasa, yang mengibarkan bendera nasional dan menyanyikan lagu-lagu patriotik, tetap berada di alun-alun di depan Majelis Nasional.
Baca Juga: Sandiaga Uno Apresiasi Ghazali yang Dapat Cuan 13 Miliar dari Jual Foto Selfie!
Mereka berencana untuk tinggal di sana sampai tuntutan mereka menghapus masker wajah wajib dan izin status vaksinasi hijau dipenuhi.
Artikel Terkait
Dorong Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi COVID-19, Pemkab Sumedang gelar Sumedang Creative Festival 2021
Kick Off Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Serentak di 3 Provinsi, Ini Ajakan Anies Baswedan
Sudah 8 Kasus Positif Omicron di Indonesia, Rumah Sakit Diminta Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
Bukan Varian Baru COVID-19: Muncul Lagi Delmicron, Kenali Gejala Utamanya!
Perkembangan COVID-19 di Sumedang Nyaris Tak Berubah, Pasien Aktif Hampir Nol
Jubir Wiku Adisasmito: Tahun 2021 Masa Sulit Covid-19 dan Tahun 2022 Harapan Terkendali dan Diakhiri
Inggris Memanggil Militer untuk Membantu Krisis Staf Rumah Sakit Covid-19
Covid-19 Brasil Melonjak Lagi, Kasusnya dalam 24 Jam Terakhir 24.382 dan Kematian 44!
Covid-19 Melonjak Lagi, Nepal Tutup Sekolah Selama Tiga Minggu!
Staf Rumah Sakit Kurang, Perawat yang Terinfeksi Covid-19 di AS Tetap Bekerja