• Jumat, 29 September 2023

Tren Sekolah Tutup di Jepang, Dua Siswa Jadi Siswa Terakhir SMP Yumoto yang Tutup Selamanya karena ini ...

- Sabtu, 8 April 2023 | 20:26 WIB
Eita Sato dan Aoi Hoshi berjalan menyusuri koridor  SMP Yumoto beberapa hari mejelang kelulusan dan upacara penutupan sekolahnya untuk selamanya.  (Reuters/Issei Kato)
Eita Sato dan Aoi Hoshi berjalan menyusuri koridor SMP Yumoto beberapa hari mejelang kelulusan dan upacara penutupan sekolahnya untuk selamanya. (Reuters/Issei Kato)

TiNewss.Com--Eita Sato dan Aoi Hoshi menjadi siswa terakhir di sekolahnya yang lulus. Kelulusan kedua siswa ini juga mengakhiri kejayaan sekolah yang berada di Pegunungan Jepang Utara ini. Karena dengan lulusnya Eita Sato dan Aoi Hoshi maka berakhir pula sekolah tersebut. Tutup selamanya.

Tren sekolah tutup di Jepang makin menjadi. Berdasarkan data pemerintah Jepang, ada 450 sekolah tutup setiap tahunnya. Bahkan angka kelahiran pada tahun 2022 anjlok di bawah 800.000. Ini merupakan rekor kelahiran terendah.

Eita Sato dan Aoi Hoshi menambah cerita sekolah tutup karena tidak ada siswa baru yang mendaftar di SMP Yumoto. SMP ini merupakan sekolah tua di pegunungan Jepang Utara yang sudah berusia 76 tahun.

Baca Juga: Kepadatan Cadas Pangeran Makin Tinggi Menjelang Lebaran, Hati-Hati di Titik Rawan Kecelakaan

"Keduanya adalah lulusan SMP Yumoto di bagian pegunungan Jepang Utara, dan menjadi yang terakhir. Sekolah yang berusia 76 tahun ini akan menutup pintu untuk selamanya ketika tahun ajaran berakhir pada hari Jum'at," tulis Reuters, 30/3/2023.

Tutup dan berakhirnya sekolah ini, sangat membuat terkejut Eita Sato. Walaupun sebelumnya mereka mendengar kabar tersebut.

"Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut," kata Eita Sato.

Kondisi seperti yang dialami SMP Yumoto Fukushima diakibatkan tingkat kelahiran di Jepang yang anjlok lebih cepat dari yang diperkirakan. Akibatnya penutupan sekolah makin meningkat terutama di daerah-daerah pedesaan.

Baca Juga: Tenaga Honorer dapat THR, Gubernur Kalimantan Timur: Satu Kali Gaji ...

Menyikapi kritisnya angka kelahiran di Jepang, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji akan melakukan langkah-langkah agar kelahiran menjadi meningkat, termasuk meningkatkan anggaran terkait anak.

Dengan turunnya angka kelahiran, menurut data pemerintah Jepang, maka sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun. Dan dari tahun 2002 sampai dengan 2020 hampir 9.000 sekolah yang tutup untuk selamanya.*

-------------------------

*BACA INFORMASI DAN BERITA LAINNYA DI Google News!.

 

Halaman:

Editor: Asep D Darmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tentara Bayaran Wagner Kembali ke Garis Depan di Ukraina

Kamis, 28 September 2023 | 21:46 WIB

Penemuan Bom Era Perang Dunia II Buat Heboh Singapura

Selasa, 26 September 2023 | 13:00 WIB

Tornado Terjang Wilayah China Hingga Tewaskan 5 Orang

Rabu, 20 September 2023 | 17:10 WIB

NASA Memberikan Komentar Mengenai Jasad Alien di Meksiko

Selasa, 19 September 2023 | 19:40 WIB
X