Silicon Valey Bank Bangkrut, Berikut Ini Catatan Kesalahan Tata Kelola Bank Yang Berusia 40 Tahun

- Senin, 13 Maret 2023 | 15:18 WIB
SVB atau Silicon Valley Bank, Bangkrut  (Instagram @bigalphaid)
SVB atau Silicon Valley Bank, Bangkrut (Instagram @bigalphaid)

TiNewss.Com - Silicion Valey Bank atau SVB, bangkrut. Bank yang bermarkas di Santa Clara California Amerika Serikat ditutup pada Jumat 10 Maret 2023. 

SVB merupakan bank terbesar yang memberi pinjaman kepada dunia Teknologi, Pendidikan dan juga modal ventura. 

Dikutip dari wesbite resminya, setidaknya 2500 perusahaan modal ventura yang dilayani bank tersebut. 

Baca Juga: Difteri Meninggi, Islam Punya Solusi

Kebangkrutan Silicon Valey Bank, disinyalir telah dan akan merember secara cepat kepada perusahaan Teknologi, Wall Street dan juga Washington. 

Sementara itu berdasarkan sumber yang bisa dipercaya, SVB mengalami gagal bayar setelah banyaknya nasabah yang mengambil simpanan secara bersamaan dalam jumlah yang besar (Rush). 

SVB diketahui memiliki banyak simpanan besar yang tidak semuanya diasuransikan, sehingga menjadi beban besar saat simpanan tersebut diambil oleh deposan. 

Baca Juga: Bupati Dony Ahmad Munir Jadi Juri Kehormatan Karnaval ASN BerAKHLAK di Sumedang

Bank ini juga hanya menyisakan sebagain kecil uang tunai untuk menutupi likuiditasnya, sedangkan sebagian besar disimpan dengan membeli utang jangka panjang seperti obligasi, treasury.

Memang Investasi tersebut menjanjikan pengembalian yang stabil dan sederhana ketika suku bunga tetap rendah. 

Sayangnya, sikap tersebut dipandang sebagai tindakan kurang bijak terhadap ekonomi makro, setelah lebih dari 1 tahun ada stimulus pandemi. 

Baca Juga: Asdep Kemenpan RB Sebut Karnaval ASN BerAKHLAK di Sumedang, Pertama di Indonesia

Kegagalan bayar SVB dimulai dengan keinginan Federal reserve yang ingin memerangi Inflasi secara cepat, dengan menaikan suku bunga.  Investasi yang mereka lakukan menjadi kurang menarik, ketika obligasi yang diberikan Pemerintah lebih menarik dan lebih banyak peminatnya. 

Akibatnya, ketika para pelanggan menarik dananya, Bank kekurangan likuiditas, hingga harus menjual investasinya dengan diskon besar. 

Halaman:

Editor: Rauf Nuryama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X