[BERITA DUKA] Soni Farid Maulana, Penyair dan Jurnalis Senior Meninggal Dunia, Baca Puisinya!

TiNewss.Com - Berita duka untuk para penyair dan Jurnalis, Soni Farid Maulana meninggal dunia sebelum subuh tadi pagi, 27 November 2022.

Soni Farid Maulana adalah penyair, yang juga jurnalis di HU Pikiran Rakyat. Karyanya sudah menyebar, baik dalam antologi Puisi maupun dalam surat kabar. 

Kepergian untuk selama-lamanya tentang Soni Farid Maulana, disampaikan seorang wartawan  Pikiran Rakyat, kepada TiNewss.Com beberapa menit yang lalu.

Baca Juga: [PEDULI GEMPA CIANJUR] Gubernur Jabar Ridwan Kamil: Donatur, Diperbanyak baju Laki-laki, Ini Alasannya

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatulloh rekan kita Soni Farid Maulana, tadi sateu acan subuh (sebelum subuh, kabar dari istrinya)," kata Adang Zukardi, wartawan Pikiran Rakyat.

Kabar duka atas kepergian penyair besar ini membuat para sahabatnya berduka. Facebook atas akun Soni Farid Maulana dibanjiri ucapan bela sungkawa. 

Soni dalam akun facebooknya mengaku bekerja di Komunitas Sastra Lingkar Selatan. Dan merupakan lulusan STSI Bandung. Diketahui dari para sahabatnya, Soni sudah menderita sakit.

Baca Juga: Lewandowski Meneteskan Air Mata Saat Cetak Gol, Polandia Kalahkan Arab Saudi 2-0

"Duka mendalam atas kepergian kang Soni Farid Maulana. Innalilahi wa inna ilaihi rojiun. Allahumagfirlahu warhamu wa'afihi wa'fuanhu. Terima amal ibadahnya ya Allah. Semoga kang Soni sudah nyaman Damai di tempat terbaikNya alam barzah berkumpul dengan orang-orang alim, sholihin dan shidiqin ya Rabb al Aamiin," ujar @ftee Hearty.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia guru kami, sahabat,  teman terbaik kami, Kang Soni Farid Maulana tadi pagi sebelum subuh di Ciamis. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan ...," kata @Ratna Ayu Budhiarti.

Salah satu puisi karya Soni Farid Maulana yang sangat menyentuh adalah sebagai berikut:

SONI FARID MAULANA

Di tengah perjalanan antara rumahku dan tanah kubur

Ia menyapaku. "Semoga api dan gigitan tujuh ular