TiNewss.Com--Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto meminta jajaran TNI AU untuk membangun kekuatan pertahanan udara berbasis drone.
Kekuatan udara berbasis drone adalah kekuatan pesawat nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV) yang dimiliki TNI AU dapat menjadi benteng perhananan bagi kedirgantaraan Indonesia.
"Perlunya memperkuat sistem satelit untuk mengantisipasi serangan udara," kata Menhan Prabowo seperti TiNewss.com kutip dari laman Kementerian Pertahanan RI.
Prabowo mengatakan bahwa pertahanan udara di masa mendatang memiliki tantangan yang luar biasa.
Baca Juga: Segini Elon Musk Pasang Tarif Tanda Centang Biru di Twitter
Oleh karena itu, konflik antara Ukraina dengan Rusia merupakan sebuah peristiwa yang harus diambil pembelajaran bagi kekuatan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Menhan Prabowo, mengamati perkembangan teknologi peperangan saat ini diperlukan persiapan menghadapi sifat perang udara dan angkasa yang terus berubah dengan mengerahkan kumpulan drone dalam jumlah besar, drone kamikaze, dan sistem udara otonomus.
"Untuk itu, Kemhan juga tengah menyiapkan sistem satelit dalam jumlah ang cukup supaya terjadi redudency (cadangan pengganti) dan kemampuan luar angkasa yang memadai," ujar Prabowo.
Baca Juga: Dari Ukraina ke Pax Judaica: Menuju Dunia Tanpa Uang Tunai (Bagian 3)
Dari perang Ukraina dan Rusia, pentingnya mengenali tren perkembangan sistematik dengan mengambil langkah-langkah diantaranya mempercepat penggunaan sistem yang lebih murah namun denga jumlah yang lebih banyak, memikirkan kembali paradigma tradisional tentang keungulan udara dengan mengutamakan pembangunan kemitraan dengan phak-pihak komersial dan industri swasta.***
Artikel Terkait
Inilah Arti dari Banyak Warna Bunga Mawar
Tanpa Firmino, Brazil Umumkan Skuad untuk Piala Dunia 2022
Indonesia U20 Vs Antalyaspor: Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh Menangkan Garuda Nusantara
Postingan Ridwan Kamil Sebut Negeri Wakanda dalam Kebakaran Balai Kota Bandung, Disentil Netizen
Dari Ukraina ke Pax Judaica: Menuju Dunia Tanpa Uang Tunai (Bagian 3)